Bayi Pekerja Migran dari Malaysia Positif Covid-19, Ibunya Negatif
Seorang bayi berusia empat bulan asal Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terkonfirmasi positif Covid-19. Bayi tersebut merupakan anak seorang pekerja migran yang baru pulang dari Malaysia. Sang ibu negatif.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Seorang bayi berusia empat bulan di Sumatera Selatan terkonfirmasi terjangkit Covid-19. Bayi tersebut merupakan anak seorang pekerja migran asal Kabupaten Ogan Ilir, yang baru pulang dari Malaysia. Namun, sang ibu terkonfirmasi negatif.
Dia menjadi bayi kedua di Sumsel yang terjangkit Covid-19. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, Jumat, (24/4/2020), mengatakan, selain bayi itu, di rombongan pekerja migran dari Malaysia itu terdapat satu orang yang terkonfirmasi positif.
Semua orang yang berinteraksi dengan pekerja migran itu kini berada di Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, sampai hasil pemeriksaan spesimen di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, dikeluarkan. Sampai saat ini, ujar Yusri, bayi tersebut juga masih berada di Wisma atlet hingga ada tempat di rumah sakit rujukan.
Kondisi bayi sampai saat ini masih sehat dan tanpa gejala, kata Yusri. Akan tetapi, Yusri tidak tahu bagaimana keadannya ke depan karena bayi termasuk golongan yang rentan. Sebelumnya, seorang bayi dari Muara Enim juga diketahui mengidap Covid-19.
Per Jumat (24/4), ada tambahan 13 warga Sumsel yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk si bayi. Dengan demikian, total warga Sumsel yang terjangkit positif Covid-19 menjadi 106 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Zen Ahmad mengatakan, meningkatnya jumlah pasien positif di Sumsel tak lepas dari terus berlanjutnya proses pemeriksaan spesimen di BBLK Palembang. Pemeriksaan pada orang yang berinteraksi dengan pasien positif bisa berlangsung cepat.
Per Jumat (24/4), ada tambahan 13 warga Sumsel yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk si bayi.
Dari 106 warga Sumsel yang terjangkit Covid-19, tiga di antaranya meninggal dunia dan 5 orang dinyatakan sembuh. ”Hari ini ada satu pasien lagi yang sembuh,” kata Zen.
Kasus baru terjadi di Kabupaten Lahat. Kasus di Lahat merupakan kasus impor karena warga Lahat tersebut baru datang dari Palembang. Bersama Kota Prabumulih, Palembang sudah ditetapkan sebagai daerah zona merah karena adanya kasus transmisi lokal.
Sebelumnya, Yusri mengatakan, penularan lokal di Sumsel ditengarai terjadi pada tenaga medis yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dan pada keluarga pasien positif. ”Dari dua daerah, yakni Palembang dan Prabumulih, kasus meluas ke daerah lain di Sumsel,” katanya. Itulah sebabnya, masyarakat diminta untuk menaati protokol yang ditetapkan untuk menekan penularan Covid-19.
Penyesuaian aturan
Sementara itu, untuk mengurangi potensi penularan Covid-19, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang tidak lagi melayani penerbangan komersial sesuai aturan Kementerian Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H.
Aturan ini mulai berlaku Jumat (24/4/2020) sampai 30 Mei 2020. Walau tidak lagi melayani penerbangan komersial berpenumpang, tetapi Executive General Manager Bandara SMB II Palembang, Fahroji mengungkapkan, operasional bandara tetap buka untuk penerbangan kargo dan sejumlah penerbangan khusus.
Mengacu pada Pasal 19 Peraturan Menteri 25 tahun 2020, larangan sementara itu diberlakukan pada setiap warga negara yang melakukan perjalanan di dalam negeri melalui bandara ke atau dari wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau zona merah penyebaran Covid-19.