Transmisi Lokal Terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir
Kasus transmisi lokal di Sumatera Selatan terus meluas, kini terjadi di dua daerah baru, yakni Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. Secara total ada enam daerah di Sumsel yang memiliki kasus transmisi lokal.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kasus transmisi lokal di Sumatera Selatan terus meluas, kali ini terjadi di dua kabupaten, yakni Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir. Bahkan, salah satu pasien dari kabupaten Ogan Komering Ilir meninggal dunia, Rabu (6/5/2020). Masyarakat diminta terus waspada terutama saat beraktivitas di area publik.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) Yusri, Rabu, mengatakan, per hari ini, ada 11 kasus baru di Sumsel. Tujuh kasus dari Palembang, dua kasus dari Ogan Ilir, dan dua kasus dari Ogan Komering Ilir. Semuanya merupakan kasus transmisi lokal.
Dengan begitu, kasus transmisi lokal di Sumsel makin meluas. Selain ketiga daerah itu, kasus transmisi lokal juga terjadi di Kota Prabumulih, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Yusri mengampaikan, hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pendataan termasuk pelacakan terhadap orang yang pernah berinteraksi dengan orang yang positif Covid-19. Itulah sebabnya jumlah sampel yang diteliti di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang terus bertambah setiap harinya.
Dalam catatan gugus tugas, per hari ini, total sampel yang diperiksa di BBLK Palembang mencapai 1.235 sampel. Dari jumlah tersebut, 210 sampel dinyatakan positif covid-19 dan 211 dinyatakan negatif. ”Adapun 814 sampel lainnya masih dalam proses pemeriksaan,” kata Yusri.
Dari 210 kasus positif Covid-19 di Sumsel, enam orang meninggal dunia. Terbaru, satu warga dari Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, meninggal dunia pada hari ini. Korban jiwa tersebut merupakan pasien kasus 173, yakni seorang laki-laki berusia 75 tahun. ”Selain terdeteksi positif Covid-19 yang menyebabkan radang paru-paru, pasien juga diketahui mengidap hipertensi,” kata Yusri.
Masih ada warga yang nekad beraktivitas di pasar dengan tidak mengenakan masker.
Melihat kasus Covid-19 di Sumsel yang terus merebak, Yusri mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan mengenakan masker jika beraktivitas di luar rumah. Namun, Yusri menyayangkan masih ada warga yang nekad beraktivitas di pasar dengan tidak mengenakan masker. ”Hal ini sangat berbahaya karena kita tidak tahu apakah orang yang ada di dekat kita sudah terjangkit atau belum,” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru sudah menandatangani usulan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di dua daerah, yakni Palembang dan Prabumulih. Keduanya sudah memberikan surat usulan tersebut.
Namun, Herman berharap, sembari menunggu jawaban dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), daerah harus mempersiapkan semua hal yang perlu diantisipasi, seperti aspek kesehatan, hukum, dan ketahanan pangan. ”Antisipasi tersebut adalah tanggung jawab dari setiap daerah,” ujarnya.
Herman enggan memastikan bahwa PSBB itu disetujui atau tidak, tetapi nantinya saat ada verifikasi dari gugus tugas dan Kemenkes, Pemerintah Provinsi Sumsel siap membantu kedua daerah tersebut. Jika pada akhirnya PSBB itu disetujui, akan dibuatkan peraturan gubernur terkait pelaksanaannya.