Kasus Positif Menyebar ke Daerah, Warga Sumut Diminta Tidak Mudik
Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara menyebar ke daerah dengan penambahan 22 kasus positif dan lima pasien meninggal. Tiga kabupaten mencatat kasus positif pertama. Masyarakat diminta tidak mudik.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara semakin meluas dan menyebar ke daerah dengan penambahan 22 kasus positif dan lima pasien meninggal. Tiga kabupaten mencatat kasus positif pertama. Masyarakat diminta tetap tidak mudik karena bisa memperluas sebaran Covid-19 di daerah.
”Penularan Covid-19 di Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan. Kami meminta agar masyarakat tidak mudik agar penularan tidak semakin luas ke kabupaten/kota di Sumut,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Mayor (kes) Whiko Irwan, Sabtu (9/5/2020).
Whiko pun mengingatkan agar semua kabupaten/kota di Sumut untuk semakin ketat menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19. Ia meminta pemerintah kabupaten/kota menegakkan larangan mudik di daerahnya masing-masing.
Penularan Covid-19 di Sumatera Utara semakin mengkhawatirkan. Kami meminta agar masyarakat tetap tidak mudik agar penularan tidak semakin luas ke kabupaten/kota di Sumut.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut saat ini mencapai 179 kasus, 21 orang di antaranya meninggal. Pasien dalam pengawasan yang dirawat di rumah sakit mencapai 158 orang. Penambahan kasus baru terbanyak di Kota Medan, yakni 15 kasus, Deli Serdang 1 kasus, dan Pematang Siantar 1 kasus.
Sementara, tiga kabupaten mencatat kasus positif pertama masing-masing satu kasus, yakni Kabupaten Serdang Bedagai, Labuhan Batu Utara, dan Kota Tanjung Balai. ”Kami meminta daerah lainnya untuk semakin waspada mengantisipasi penularan Covid-19,” kata Whiko.
Medan sebagai episentrum
Menurut data Gugus Tugas Sumut, episentrum penularan Covid-19 di Sumut berada di Kota Medan dengan 132 kasus positif dan daerah penyangganya, Deli Serdang, dengan 20 kasus positif. Episentrum kedua berada di Kota Pematang Siantar 7 kasus dan daerah penyangganya, Simalungun, dengan 3 kasus positif.
Kepala Bidang Transportasi Darat Dinas Perhubungan Sumut Darwin Purba mengatakan, mereka masih menerapkan larangan mudik di Sumut. Pemeriksaan pun dilakukan di jalan nasional di pintu-pintu keluar Kota Medan. Beberapa mobil yang membawa penumpang untuk mudik diminta putar balik.
”Kami bersama kepolisian melakukan pengawasan, pengaturan, dan pemberian sanksi sesuai ketentuan,” katanya.
Pantauan Kompas, sejumlah angkutan antarkota antarprovinsi masih tetap beroperasi. Bus Medan-Banda Aceh masih tetap memberangkatkan penumpang.
Demikian juga bus dari Medan menuju sejumlah kabupaten/kota di Sumut seperti Pematang Siantar, Tapanuli Utara, Sibolga, dan Padang Sidimpuan juga masih beroperasi.
Mereka menerapkan protokol kesehatan, seperti hanya mengisi 50 persen dari kapasitas, mewajibkan memakai masker, sanitasi tangan, dan tidak mengizinkan penumpang yang demam naik ke dalam bus. Beberapa loket menyebut menaikkan tarif ongkos sebagai penyesuaian pengurangan jumlah penumpang.