logo Kompas.id
KesehatanKenormalan Baru Jangan Jadi...
Iklan

Kenormalan Baru Jangan Jadi Abnormal Lagi

Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar demi aktivitas ekonomi harus dilakukan secara hati-hati dengan kajian epidemiologis. Tanpa data yang kuat, pelonggaran bisa memicu gelombang kedua pandemi Covid-19.

Oleh
Ahmad Arif
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ECbWHu6Z9R_wOi1C3WgDxT2o8qM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FIMG_2934_1590410830.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Jemaah melaksanakan shalat Id di Masjid Raya Medan, Sumatera Utara, Minggu (24/5/2020). Shalat Id dilaksanakan dengan menerapkan protokol Covid-19.

Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar demi aktivitas ekonomi harus dilakukan dengan hati-hati. Jika hal ini dilakukan dengan mengabaikan indikator epidemiologi, kebijakan tersebut justru akan memicu bencana lebih besar yang pada akhirnya bakal memperdalam krisis sosial ekonomi.

”Harus ditegaskan, PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tidak bisa diakhiri sebelum adanya vaksin, tetapi hanya bisa dilonggarkan. Untuk melonggarkan juga jangan buru-buru, harus ada kriteria epidemiologis yang harus dipenuhi, di antaranya terjadi penurunan kasus secara menerus, selain harus jelas strateginya,” tutur epidemiolog di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, Senin (25/5/2020), di Jakarta.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000