Uji cepat kepada pedagang di sejumlah pasar menjadi prioritas Pemerintah Kota Palembang kini. Hal itu karena di dua pasar sudah ditemukan kasus yang berkaitan dengan Covid-19. Kedua pasar itu pun ditutup.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemeriksaan uji cepat terhadap pedagang dan masyarakat di sejumlah pasar di Palembang kian masif. Hal ini dilakukan mengingat adanya kasus positif dan pasien dalam pengawasan yang meninggal di dua pasar di Palembang. Kedua pasar itu pun ditutup pengoperasiannya hingga dinyatakan steril oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PD Pasar Jaya Palembang Abdul Rizal, Jumat (29/5/2020). Menurut Abdul, hingga saat ini sudah ada dua pasar di Palembang yang ditutup sementara akibat ada kasus yang berkaitan dengan Covid-19. Kedua pasar itu adalah Pasar Kebun Semai dan Pasar Kebun Bunga.
Kami tidak tahu apakah kami terjangkit atau tidak. Dengan adanya tes ini, kami pun lega. (Feryanto)
Untuk Pasar Kebun Bunga, ujar Abdul, ditemukan kasus pedagang yang positif Covid-19. Alhasil, pasar itu ditutup sementara. Sebelumnya, Pasar Kebun Semai juga ditutup lantaran ada pedagang yang meninggal saat berstatus pasien dalam pengawasan.
Di kedua pasar itu pun dilakukan sterilisasi dan pemeriksaan ketat terhadap pedagang dan masyarakat sekitar, terutama yang berjualan dekat dan pernah berinteraksi dengan pedagang yang terjangkit. ”Proses rapid test di kedua pasar masih terus berlangsung,” ucap Abdul.
Tidak hanya di kedua pasar itu, pemeriksaan tes cepat juga dilakukan di Pasar Lemabang. Dalam pelaksanaannya, pengelola pasar bekerja sama dengan Kodim 0418 Kota Palembang. Selain pedagang, masyarakat sekitar ikut dalam tes cepat tersebut.
Feryanto (40) bersama orangtuanya, Siti Aminah (70), mengikuti tes tersebut. ”Alhamdulillah, saya negatif,” ujar Feryanto. Menurut dia, tes seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengingat pandemi Covid-19 di Palembang sudah sangat mengkhawatirkan. ”Kami tidak tahu apakah kami terjangkit atau tidak. Dengan adanya tes ini, kami pun lega,” ucapnya.
Abdul menambahkan, pihaknya berencana melakukan tes cepat di sejumlah pasar. Hanya saja, pelaksanaannya tergantung dari kesiapan petugas Dinas Kesehatan Kota Palembang. Dia mengatakan, dalam melakukan tes cepat, pihaknya juga terkendala keterbatasan personel.
Abdul menerangkan, pelaksanaan tes cepat ini juga merupakan upaya untuk menyambut normal baru di Kota Palembang. Sebelumnya, Wali Kota Palembang Harnojoyo menyatakan masyarakat Palembang telah siap melaksanakan normal baru. Hal itu terlihat dari meningkatnya kesadaran untuk mengikuti protokol kesehatan sepanjang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar.
Penurunan kasus
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Yusri mengungkapkan, jika dilihat dari tren, ada penurunan kasus terkonfirmasi positif di Sumsel. Namun, hal ini belum bisa dijadikan acuan lantaran pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang belum stabil.
Saat ini sampel yang masih dalam proses pemeriksaan di BBLK Palembang berjumlah 2.069 sampel. Jika sebagian besar sudah diketahui hasilnya, bisa diprediksi apakah penularan Covid di Sumsel sudah terkendali atau belum. Per Jumat (29/5/2020), jumlah warga Sumsel yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 953 orang, sebanyak 30 orang di antaranya meninggal dan 169 orang dinyatakan sembuh.