Kota Jayapura menjadi daerah pertama di Papua yang jumlah kasus Covid-19 menembus angka 1.000. Hal ini dipicu minimnya kesadaran warga untuk melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Akumulasi kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura, Papua, terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis (2/7/2020), jumlah kumulatif kasus telah mencapai 1.051. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dinilai menjadi salah satu penyebab masih tingginya kasus di ibu kota Provinsi Papua itu.
Juru bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule memaparkan, terjadi penambahan 56 pasien positif di Kota Jayapura pada Kamis ini. Total jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 732 orang, 308 pasien telah sembuh, dan 11 pasien meninggal.
”Masih terjadi peningkatan kasus positif yang sangat signifikan di Kota Jayapura. Kami mengimbau warga jangan melupakan protokol kesehatan. Tetaplah disiplin menggunakan masker dan menghindari kerumunan massa," kata Silwanus.
Ahli epidemiologi dari Universitas Cenderawasih, Jayapura, Dolfinus Bouway, mengatakan, penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura karena transmisi lokal sangat cepat dan masif. Hal ini dipicu masih rendahnya kesadaran warga untuk melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Ia mengatakan, persentase pasien yang sembuh di Kota Jayapura pun masih rendah, yakni di bawah 5 persen. Idealnya, angka kesembuhan di atas 15 persen. ”Saya merekomendasikan pemerintah daerah setempat jangan dulu menetapkan normal baru di Kota Jayapura sebab penyebaran virus di tengah warga masih tinggi,” ujar doktor Ilmu Epidemiologi lulusan Universitas Indonesia ini.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua Donald Aronggear mengatakan, Kota Jayapura terancam kejadian luar biasa penyebaran Covid-19 jika semakin tidak terkendali. Hal ini disebabkan jumlah pasien yang terus bertambah, tetapi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas semakin sedikit.
”Kami berharap peranan warga untuk melindungi tenaga kesehatan di Papua. Apabila mereka terus terpapar Covid-19, pelayanan kesehatan kepada warga yang terjangkit Covid-19 maupun penyakit lain bisa terganggu,” ungkap Donald.
Terkait dengan itu, Silwanus menuturkan, tambahan kasus yang tinggi menyebabkan persentase angka pasien sembuh kembali turun dari angka 48 persen pada Rabu (1/7) menjadi 47 persen. Sementara pasien yang masih dirawat mencapai 52 persen.
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah pasien yang dirawat menyebabkan tenaga kesehatan rawan terpapar Covid-19 dan kapasitas rumah sakit semakin berkurang. Dari data Satgas Covid-19 Provinsi Papua, sebanyak 140 tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom yang positif Covid-19. Jumlah terbanyak di Kota Jayapura, yakni 63 tenaga kesehatan.
”Sebanyak 60 dari 140 tenaga kesehatan ini telah sembuh. Kami bersyukur belum ada tenaga kesehatan di Papua yang meninggal karena Covid-19. Kami memohon dari hati terdalam kepada warga agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” tutur Silwanus.
Silwanus mengatakan, selain di Kota Jayapura, terjadi juga penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Yapen (3 orang), Kabupaten Jayawijaya (3 orang), Kabupaten Mimika (2 orang), dan Kabupaten Jayapura (1 orang).
Adapun jumlah akumulasi kasus Covid-19 di Papua telah mencapai 1.886 orang, dengan rincian 980 orang dalam perawatan, 888 orang sembuh, dan 18 orang meninggal. Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 259 orang, dan orang dalam pemantauan sebanyak 2.913.