Uang semakin beredar dan berpindah tangan dengan cepat seiring dengan meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat dan perannya sebagai alat tukar yang sangat dibutuhkan manusia saat ini. Hal ini dapat membawa permasalahan terkait dengan kesehatan. Uang diduga sebagai salah satu mediator penyebaran virus dan bakteri dari satu orang ke orang lain. Virus dan bakteri dapat masuk ke tubuh melalui kulit atau saluran pernapasan dan pencernaan.
Pada mulanya uang diperkenalkan oleh bangsa Lydia yang dibuat dari campuran emas dan perak dengan perbandingan 75:25 dan menjadi standar nilai uang. Uang diciptakan karena sistem barter dinilai tidak dapat mewakili beberapa hal terutama nilai tukar dari setiap barang yang berbeda. Pada 560-546 Sebelum Masehi, bangsa Yunani menciptakan uang logamnya sendiri dan dikenal sebagai bangsa penemu uang logam pertama.
Karena pasokan perak dan emas yang semakin sulit di dapat, bangsa China menciptakan uang kertas pertama pada abad ke-7 Masehi, yaitu pada masa Dinasti Tang. Bank Indonesia selaku pemegang hak peredaran uang di Indonesia pertama kali mengeluarkan uang kertas pada tahun 1952.
