Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari begitu banyak pengaruh budaya Tiongkok yang diserap, mulai dari penggunaan kertas, tinta, kembang api, kemudian kosakata serapan dari bahasa Hokkian, dari istilah ekonomi sampai istilah kuliner, seperti mi, bihun, dan bakso. Budaya Tiongkok telah turut mewarnai kebudayaan Indonesia. Budaya itu senantiasa dinamis, saling memengaruhi dan melengkapi. Perpaduan antara budaya Tiongkok dan budaya Nusantara menimbulkan fenomena budaya peranakan yang unik. Hal ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang tumbuh bersemi di Indonesia yang majemuk, rukun, bersatu, dan menghargai keanekaragaman.