Terbatasnya kapasitas terminal penumpang dan landas pacu, serta kepadatan wilayah di sekitar Bandara Adisutjipto menjadi penyebab utama pembangunan bandara baru di DI Yogyakarta. Saat ini, Bandara Adisutjipto masih digunakan untuk penerbangan komersial pesawat berpengerak baling-baling dan pesawat jet pribadi.
Kondisi alam di sekitar Bandara Adisutjipto kurang ideal untuk perluasan landas pacu karena berdampingan dengan sungai dan tidak jauh dari perbukitan. Tingginya harga tanah di Kabupaten Sleman juga akan memperbesar alokasi biaya pembebasan lahan.