Tanjidor adalah orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat musik dari Barat. Orkes ini utamanya pada alat musik tiup atau brass section. Kedatangan Portugis di Sunda Kelapa pada abad ke-14 ikut membentuk akulturasi kebudayaan setempat yang disinyalir menjadi cikal bakal musik keroncong dan tanjidor. Tanjidor berasal dari bahasa Portugis tangedor atau kelompok musik berdawai.
Pemain tanjidor pada awal terbentuknya adalah para budak yang bermain orkes musik di rumah tuan tanah Belanda di abad ke-19. Orkes ini tumbuh subur di pinggiran Batavia, yang banyak perkebunan dan vila milik tuan tanah Belanda. Salah satunya tuan tanah dari Citeureup, yaitu Augustijn Michiels atau Mayor Jantje, yang memiliki orkes Het Muziek Corps der Papangers pada 1827-1829.