Pemuda Indonesia Dampingi Paus Saat Misa Paskah di Vatikan
Oleh
Angger Putranto
·3 menit baca
Jika menyaksikan misa Paskah yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus yang disiarkan Vatican Television Center, sesekali terlihat seorang pemuda berkulit sawo matang dan berambut hitam yang sibuk melayani Paus di altar. Pemuda tersebut ialah Ambrosius Heri Krismawanto (29), pemuda asal Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Heri adalah seorang calon imam Keuskupan Agung Semarang yang sedang menempuh studi Licensiat Teologi Kitab Suci di Universitas Urbaniana di Roma. Dalam tahapan pendidikan calon imam, Heri telah menerima tahbisan diakon pada 13 Mei 2016. Diakonat merupakan satu tahapan sebelum calon imam ditahbiskan menjadi imam.
Kompas menghubungi Heri melalui Whatsapp Messenger sesaat setelah ia melaksanakan tugasnya, Minggu (16/4). Heri menuturkan, dirinya terpilih mendampingi Paus Fransiskus karena sedang tidak menjalani tugas perutusan di gereja-gereja di sekitar Roma.
”Kebetulan, saya lagi menyelesaikan tesis sehingga banyak waktu saya habiskan di Seminari Pontificio Collegio Urbano,” ujarnya.
Heri mengatakan, selain dirinya, ada lima diakon dari beberapa negara yang diminta bertugas saat misa Paskah bersama Paus. Para diakon tersebut akan bertugas sebagai pembaca Injil berbahasa Latin (1 orang), pembaca Injil berbahasa Yunani (1 orang), pemimpin lagu (3 orang), asisten Paus (2 orang), dan pelayan altar (1 orang).
Para petugas, kata Heri, hanya memiliki waktu berlatih dua kali. Saat latihan hari pertama, Heri ditunjuk oleh petugas liturgi untuk menjadi pelayan Paus di altar.
”Saya tidak tahu apa dasar pemilihannya. Saat ditunjuk, saya cuma bisa senyum-senyum. Senang, haru, takut, dan bangga jadi satu. Saking campur aduknya perasaan, malam hari setelah penunjukan saya susah tidur,” ujar lulusan SMA Seminari Mertoyudan tersebut.
Heri kembali tidak bisa tidur hingga pukul 03.00 waktu setempat sesaat sebelum bertugas. Padahal, misa Paskah bersama Paus di Basilika St Petrus, Vatikan, digelar pukul 10.00 waktu setempat.
Rasa kantuk berganti dengan rasa grogi saat misa Paskah dimulai. Tugasnya sebagai pelayan altar membuat Heri dapat berdiri sangat dekat dengan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu.
Heri bertugas menyiapkan piala berisi roti dan anggur yang diberkati oleh Paus Fransiskus. Heri juga berkesempatan mendupai Paus dan umat Katolik yang hadir dalam misa tersebut.
Indonesia tuan rumah
Sesaat setelah misa rampung, Heri baru mendapat kesempatan untuk berbicara langsung kepada Paus Fransiskus. ”Saya bicara dengan Bapa Paus, bahwa beliau mendapat salam dari orang muda Katolik Indonesia yang sedang menyiapkan Asian Youth Day 2017. Beliau menjawab, ’Bravo’,” ucap Heri.
Asian Youth Day merupakan ajang berkumpulnya orang muda Katolik se-Asia yang diadakan tiap tiga tahun sekali. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Youth Day.
Ditanya mengenai pengalaman berharga menjadi pelayan altar Bapa Suci, Heri mengatakan senang bisa berdampingan dengan Paus. Dalam bahasa Jawa, Heri menuturkan, ”Yangrasakne dadi keledaine Gusti Yesus, melu nunut seneng iso jejer Bapa Paus (Ya ikut merasakan menjadi keledainya Tuhan Yesus, ikut senang bisa mendampingi Bapa Paus).”
Kemarin, akun resmi Paus Fransiskus @Fransiscus mengunggah foto misa Paskah di Vatikan. Dalam foto tersebut, Heri tampak sedang memegang lembaran gambar kisah sengsara dan kebangkitan Yesus yang berukuran besar.
Dalam posting-annya, Paus Fransiskus mengucapkan selamat Paskah dalam bahasa Inggris. Ia juga berharap Paskah membawa sukacita dan harapan.