JAKARTA, KOMPAS — Laman resmi PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel diretas Jumat (28/4) pagi. Peretas menuliskan kekesalannya atas mahalnya tarif berlangganan data internet Telkomsel.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati, melalui siaran pers, mengatakan, pihaknya segera merespons kejadian itu. Penelusuran peretas dan perbaikan laman resmi masih berlangsung.
”Untuk informasi produk dan layanan Telkomsel bisa juga didapatkan melalui saluran lainnya, seperti MyTelkomsel Apps, call center, dan Grapari,” kata Adita.
Sebagai gambaran, tarif paket data internet di Indonesia yang ditawarkan oleh operator telekomunikasi berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelusuran Kompas, Telkomsel mematok harga Rp 50.000 untuk volume 300 megabyte (MB), Tri Rp 50.000 untuk volume 2GB, dan XL Rp 50.000 sekitar 800 MB.
Dosen Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Riant Nugroho, yang dihubungi terpisah, berpendapat, secara teori, tentang tarif seharusnya diatur. Namun, perhitungan tarif koneksi dan interkoneksi internet atau data, berkali lipat lebih sulit, rumit, dan kompleks ketimbang perhitungan untuk interkoneksi SMS dan voice.
”Jika pun hendak diatur, customer service dan customer satisfaction saja. Itu pun tidak perlu diberikan sanksi administratif, tetapi sanksi sosial,” ujar Riant.
Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, I Ketut Prihadi, mengatakan, Indonesia memang belum mempunyai tarif khusus layanan data internet. Saat ini, pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyusun formula penetapan tarif layanan data internet.