Kerusuhan Suporter, Kendaraan Berpelat AD Sempat Dihadang Massa
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Pertandingan sepak bola Liga 2 antara Persiba Bantul dan Persis Solo yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (7/5) sore, berbuntut panjang. Seusai laga yang berakhir imbang, 1-1, itu, sejumlah oknum pendukung klub asal DI Yogyakarta lainnya melakukan sweeping terhadap kendaraan berpelat nomor AD yang melintasi kawasan stadion.
Kapolsek Banguntapan, Bantul, Komisaris Suharno mengatakan, massa sempat melakukan penghadangan di wilayah Desa Singosaren, Kecamatan Banguntapan. Tidak hanya menghadang, beberapa oknum suporter juga merusak kendaraan berpelat nomor AD.
“Ada dua mobil rusak, satu mobil kaca belakangnya pecah kemudian satu mobil lain atap penyok karena dihantam. Ada dua sepeda motor lagi yang rusak karena ulah massa,” ujar Suharno, Senin (8/5).
Kapolres Bantul Ajun Komisaris Besar Imam Kabut Sariadi mengatakan, dari sejumlah oknum pendukung yang diamankan, mayoritas mengaku sebagai pendukung PSIM Yogyakarta. Pendukung tim PSIM Yogyakarta dikenal telah lama bermusuhan dengan pendukung tim Persis Solo.
“Para pendukung klub asal Yogyakarta ini memang tidak masuk stadion. Mereka menunggu pertandingan usai di sekitar stadion untuk menghadang para pendukung klub asal Solo,” kata Imam.
Kepolisian mengantisipasi meluasnya bentrokan dengan mengalihkan jalur pulang para pendukung Persis Solo melalui rute Panggang-Saptosari, Gunung Kidul, dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Namun, puluhan oknum suporter asal DI Yogyakarta tetap mengejar menggunakan jalur utama Yogyakarta-Wonosari dan menuju Gunung Kidul lewat Kecamatan Piyungan, Bantul. Sesampai di Kecamatan Wonosari, aparat dari Polres Gunung Kidul melakukan penghadangan.
Bentrokan justru kembali terjadi antara aparat kepolisian dan massa saat aparat Polres Gunung Kidul mencoba menghadang puluhan oknum suporter.
Kapolres Gunung Kidul Ajun Komisaris Besar Muhammad Arif Sugiyarto mengungkapkan, dalam bentrokan tersebut satu sepeda motor KLX milik anggotanya dibakar massa. Selain itu, sebanyak dua aparat kepolisian mengalami luka di bagian kepala karena terkena lemparan batu.
“Sekitar 30 orang sudah kami amankan. Kurang lebih ada belasan provokator akan menjalani proses hukum,” ujar Arif.