Pada 21 April lalu, Dewan Penjaga Iran mengumumkan ada enam kandidat presiden yang terpilih untuk bersaing dalam pemilu presiden Iran, 19 Mei mendatang. Mereka terpilih setelah disaring dari 1.600 orang yang mendaftarkan diri dalam bursa bakal calon presiden. Satu dari enam kandidat itu, yakni Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, mengundurkan diri dari pencalonan.
Berikut profil singkat lima kandidat presiden Iran:
Presiden Hassan Rouhani
Semua presiden Iran sejak awal 1980-an memenangi periode kedua pemilu yang diikutinya. Rouhani telah melakukan berbagai hal untuk mempertahankan aliansinya dengan kelompok moderat dan reformis. Ia menstabilkan ekonomi dan menandatangani perjanjian nuklir yang bersejarah dengan negara-negara besar dunia, yang mengakhiri berbagai sanksi dan menjanjikan awal hubungan yang cerah dengan komunitas internasional.
Namun, banyak warga Iran merasa keuntungan dari perjanjian nuklir itu belum terwujud. Kubu konservatif beranggapan, Rouhani—ulama berusia 68 tahun yang berada di pusaran kelompok revolusioner mapan selama beberapa dekade—menjadi korban penipuan Barat. Tuduhan itu diperkuat dengan munculnya sanksi baru Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump. Rouhani menegaskan, sudah banyak perbaikan dan tambahan waktu bakal memberinya kesempatan menciptakan kebangkitan ekonomi.
---------------
Ebrahim Raisi
Hakim berusia 56 tahun dari kelompok garis keras dan seorang ulama ini adalah mitra dekat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Tahun lalu, Khamenei menunjuk Raisi untuk memimpin pengelolaan lembaga amal Astan Qods Razavi yang memiliki pengaruh besar. Raisi tidak memiliki banyak pengalaman politik, tetapi ia menghabiskan beberapa dekade di sejumlah jabatan lembaga pengadilan dan peran di belakang layar, termasuk Jaksa Agung Iran.
Banyak kalangan bertanya-tanya, mengapa ia mengambil risiko dengan mengajukan diri sebagai calon presiden jika, sebagaimana spekulasi yang berkembang, ia kemungkinan dipertimbangkan menjadi calon pemimpin tertinggi Iran di masa depan. Jabatan presiden mungkin bisa menjadi batu loncatan menuju posisi puncak tersebut. Namun, jika kalah dalam pemilu kali ini, hal itu bisa merusak reputasinya. Saat ini, Raisi memperlihatkan dirinya sebagai penolong yang bersahaja terhadap warga miskin saat stagnasi ekonomi tengah melanda Iran.
---------------
Eshaq Jahangiri
Ia adalah wakil presiden pertama dan orang kepercayaan Rouhani. Keputusannya mendaftarkan diri sebagai calon presiden pada menit-menit terakhir sebelum pendaftaran ditutup merupakan hal yang mengejutkan. Muncul asumsi bahwa dia maju dalam persaingan untuk menopang Rouhani dalam debat capres. Jahangiri mengatakan saat pendaftaran bahwa dirinya berdiri ”berdampingan” dengan Presiden Rouhani. Asumsi lainnya, sosok reformis berusia 60 tahun ini mungkin ingin mengangkat profil dirinya sebagai persiapan pencalonan dirinya kembali pada pemilu 2021.
---------------
Mostafa Mirsalim
Pria berusia 71 tahun ini adalah mantan insinyur dan Kepala Kepolisian Nasional Iran. Ia juga anggota Partai Koalisi Islam, salah satu faksi konservatif tertua yang beberapa tahun terakhir terpinggirkan. Mirsalim adalah Menteri Kebudayaan Iran pada awal 1990-an, yang dikenal dengan kebijakan sensor ketat yang diterapkan secara dramatis. Ia melarang beredarnya film-film dan musik Barat serta menutup koran-koran oposisi.
---------------
Mostafa Hashemitaba
Hashemitaba (71) memiliki rekam jejak politik yang beragam. Ia anggota Partai Konstruksi yang relatif pro-reformasi dan mendukung para kandidat reformis pada pemilu 2009. Namun, ia juga menyuarakan dukungan pada pemberedelan surat kabar dan tindakan tegas kepada para pembangkang awal tahun 2000-an.
Ia menduduki sejumlah jabatan di pemerintah. Pertama, sebagai menteri perindustrian pada awal 1980-an dan kemudian menjadi wakil presiden. Hashemitaba adalah Ketua Komite Olimpiade Nasional Iran pada awal 2000-an. Ia pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2001. Pencalonan dirinya kembali pada pemilu kali ini merupakan hal yang mengejutkan. Ia tidak banyak berkomentar di depan publik terkait pengajuan dirinya sebagai calon presiden kali ini. (AFP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.