Wapres Iran Mundur dari Pencalonan, Tinggal 4 Kandidat Bersaing

TEHERAN, SELASA --Wakil Presiden pertama Iran, Eshaq Jahangiri, mengundurkan diri dari daftar kandidat presiden Iran, Selasa (16/5). Kandidat dari kelompok reformis ini mendukung calon petahana, Presiden Hassan Rouhani. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Iran, IRNA.

Dengan demikian, saat ini tinggal empat kandidat yang akan bersaing dalam pemilihan umum presiden Iran, Jumat, 19 Mei. Hari Senin lalu, Wali Kota Teheran Mohammad Bagher Qalibaf telah lebih dulu menarik diri dari pencalonan untuk mengalihkan dukungan pada kandidat kelompok garis keras, Ebrahim Raisi.

AFP PHOTO/ATTA KENARE

Wakil Presiden pertama Iran dan calon presiden dari kubu reformis, Eshaq Jahangiri, melambaikan tangan ke arah pendukungnya dalam kampanye di Teheran, Iran, 13 Mei lalu. Tiga hari menjelang pemungutan suara, ia mengundurkan diri dari pencalonan untuk memberikan dukungan pada Presiden Hassan Rouhani, calon lain dari kubu reformis.

"Saya akan memilih Bapak Rouhani dalam pemilu presiden," kata Jahangiri saat mengumumkan pengunduran dirinya dari bursa calon presiden Iran.

"Saya telah menyelesaikan tugas bersejarah saya dan, bersama kalian, saya akan memberikan suara kepada Rouhani untuk melanjutkan perjalanan menuju kemajuan negeri ini," lanjut Jahangiri kepada ribuan pendukung yang menghadiri kampanye di kota Shiraz, Iran bagian selatan.

"Berikan suara kepada Rouhani karena dialah orang yang tepat untuk situasi-situasi sulit... Saya maju sebagai kandidat agar suara kelompok reformis didengar."

• Kisah pertarungan kubu konservatif vs reformis di kancah politik Iran
• Profil singkat para kandidat presiden Iran
• 7 fakta sistem pemilu presiden Iran

Pengunduran diri Jahangiri dan Ghalibaf semakin menegaskan bahwa pemilu presiden Iran ini menjadi ajang persaingan Rouhani, dari kubu reformis, dan Ebrahim Raisi, dari kubu konservatif. Raisi, yang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, diyakini menjadi calon favorit yang dipertimbangkan untuk menggantikan Khamenei.

Jahangiri (60) mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden Iran pada menit-menit akhir sebelum pendaftaran ditutup. Pencalonan Jahangiri dilakukan di tengah kekhawatiran kubu reformis tentang kemungkinan Rouhani didiskualifikasi Dewan Penjaga, yang menyaring para bakal calon, dari daftar kandidat calon presiden Iran. (AP/REUTERS/SAM)