logo Kompas.id
Lain-lainDangdut dan Sepak Bola yang...
Iklan

Dangdut dan Sepak Bola yang Menyatukan

Oleh
· 5 menit baca

Selama masih ada dangdut di Indonesia, saya rasa masih ada sesuatu yang menyatukan kita semua,” kata anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Yudi Latif, dalam obrolan sore, pekan lalu. Ia melihat musik dangdut, ditambah dengan banyaknya grup band yang manggung hingga ke kota-kota kecil di Indonesia, berandil besar dalam menyatukan perbedaan dan merajut kebinekaan.

Dangdut bahkan muncul di salah satu stasiun televisi selama berjam-jam dengan rating bagus. Musik jenis ini bahkan tetap ditayangkan saat sebagian besar media sibuk dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Berbagai sentilan muncul di media sosial, tetapi dangdut tetap bergema dengan pasarnya yang telah pasti. Indonesia membuktikan, pop culture atau budaya pop seperti dangdut menjadi satu jalan penyatuan, terlepas dari cap atau label tertentu pada dunia itu.

Seperti halnya dalam ”demokrasi”, di dunia budaya populer sebagian orang ”lebih setara ketimbang lainnya”, tulis pengamat budaya pop Ariel Heryanto dalam bukunya, Identitas dan Kenikmatan (2015). Kelompok-kelompok sosial yang lebih berorientasi elitis memandang rendah budaya populer, menghina, dan waswas. Sementara banyak kelompok jelata bersikap mendua. Sebagian bercita-cita naik kelas sosial dan sebagian lain merasa tersinggung oleh hiruk-pikuk budaya populer.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000