Lima Perempuan Kendeng Datangi Kantor DPP PDI-P dan Rumah Megawati

JAKARTA, KOMPAS — Lima perempuan Kendeng, Jawa Tengah, yang mewakili Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Jawa Tengah, mendatangi kantor DPP PDI-P di Jakarta, Kamis (8/6/2017). Kedatangan mereka untuk mengadukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada DPP PDI-P yang dinilai tidak berpihak kepada petani di seputar Pegunungan Kendeng Utara, Jateng.

Kelima perempuan yang dipimpin Gunarti berjalan kaki dari kantor YLBHI di Jalan Diponegoro 74, Jakarta, menuju ke kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro 58. Para perempuan yang juga petani tersebut berjalan membawa bendera Merah Putih ke kantor DPP PDI-P.

Mereka tiba di kantor DPP PDI-P sekitar pukul 12.00 WIB. Gunarti sempat ditanya petugas keamanan karena tidak membawa surat untuk janji bertemu. ”Kami dari Pati dan Rembang. Kami sudah mengirim surat beberapa waktu lalu,” kata Gunarti, yang akhirnya diminta masuk ke ruang tamu DPP PDI-P.

Kompas/Sonya Hellen Sinombor

Lima perempuan Kendeng dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng berangkat dari kantor YLBHI Jakarta di  Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Kehadiran para perempuan Kendeng ini untuk mempertanyakan kepada DPP PDI-P kebijakan Ganjar yang tetap melanjutkan izin pembangunan pabrik semen di Rembang dengan membuat izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia pada Maret 2017.

Kebijakan Gubernur Jateng tersebut dinilai JMPPK sangat berlawanan dengan garis ideologi kerakyatan yang diusung PDI-P, partai politik yang mengantarkan Ganjar sebagai gubernur.

Selain ke DPP PDI-P, kelima perempuan Kendeng akan melanjutkan jalan kaki menuju kediaman Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Mereka akan menagih janji Megawati yang beberapa waktu lalu mengatakan akan menindak Ganjar jika tidak menjalankan mandat yang diberikan oleh partai untuk menyejahterakan rakyat Jateng. ”Langkah Gubernur Jateng sangat melukai hati kami,” kata Sukinah. (Son)