AMBON, KOMPAS — Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Ambon, Maluku, sejak Minggu (11/6) malam masih berlangsung hingga Senin (12/6) siang ini. Sejumlah lokasi di Ambon pun mulai dilanda banjir dan longsor.
Menurut pantauan Kompas di RT 001 RW 006, Kelurahan Karangpanjang, Kecamatan Sirimau, tanggul penahan tanah sudah menggantung dan hampir terlepas. Material tanah yang semula dibendung tanggul mulai terbawa air ke lereng dan menutup sebuah jalan setapak.
Di bawah tanggul itu berdiri sejumlah rumah penduduk. ”Tanah mulai turun sekitar pukul 07.00. Kalau hujan deras sampai sore, tanggul akan jebol dan longsor lebih besar lagi,” kata Ongen Sihaya, warga yang rumahnya ada di bawah tanggul itu.
Tim penanggulangan bencana sudah tiba di lokasi. Warga diminta tidak melewati jalan setapak yang tertutup longsoran material itu. Bagi mereka yang rumahnya berdiri di bawah tanggul juga diminta tidak tinggal di dalam rumah. Pasalnya, sewaktu-waktu bisa terjadi longsor lebih besar mengingat kondisi tanah sangat labil.
Lokasi longsor lainnya ada di Batu Gaja dan Batu Meja dan Kebun Cengkeh. Sementara itu, genangan air terjadi di hampir semua ruas jalan, seperti di kawasan Waeheru, Jalan Said Perintah, dan permukiman di Batu Merah. Banjir dan longsor mulai terjadi sejak pekan lalu. Sudah ada satu korban jiwa akibat longsor Kamis pekan lalu.
”Laporan yang kami dapat, banjir dan longsor terjadi di hampir semua titik rawan. Belum ada warga yang perlu dievakuasi. Mereka yang terdampak mengungsi sementara ke rumah keluarga atau tetangga,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon Enrico Matitaputty.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, lewat laman resminya menyatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga malam nanti. Berdasarkan foto citra satelit, di atas Pulau Ambon tumbuh awan hujan. Berdasarkan prakiraan, cuaca buruk yang berawal pada Mei lalu itu masih berlangsung hingga akhir Juni.