Pengunjung Membeludak Saat Lebaran, tetapi Pengelolaan Belum Optimal
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·3 menit baca
BOJONEGORO, KOMPAS — Momentum libur Lebaran yang berlangsung sejak Minggu, 25 Juni, hingga Minggu, 2 Juli, menjadi berkah bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sayangnya, pengelolaan sejumlah obyek wisata dinilai belum optimal, khususnya dalam menghadapi wisatawan.
Kepala Pengembangan Pariwisata dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Budiyanto, Rabu (5/7), menyebutkan, banyak wisatawan yang mengeluhkan bahwa di sejumlah obyek wisata tidak ada papan penunjuk arah serta kondisi toilet kurang dan kotor.
Selain itu, keluhan juga terkait dengan sarana ibadah (tempat shalat) yang kurang memadai serta akses jalan ke lokasi banyak yang sempit dan jelek.
Selama libur Lebaran, ada 13 obyek wisata di Bojonegoro yang dikunjungi wisatawan dari sejumlah daerah, antara lain dari Riau, Palu, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Obyek-obyek wisata ini pada saat libur Lebaran banyak digunakan untuk reuni keluarga, sekolah, atau kampus. Momentum itu menjadi salah satu penarik untuk berwisata sekaligus berkumpul bersama di lokasi wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, selama libur Lebaran lalu, tercatat 89.043 wisatawan mengunjungi 13 obyek wisata di Bojonegoro. Tiga obyek wisata dikelola Disbudpar, yakni Kayangan Api, Waduk Pacal, dan Waterpark Dander. Sementara 10 obyek wisata lainnya dikelola kelompok sadar wisata desa setempat atau perusahaan swasta.
Selama libur Lebaran, wahana wisata permainan Go Fun di Kalianyar, Kecamatan Kapas, mampu menyedot 24.471 pengunjung. Agrobis Belimbing di Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dikunjungi 13.770 orang. Sementara Api Abadi di Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, didatangi 12.984 orang.
Wisata petualangan di Negeri Atas Angin di Deling, Kecamatan Sekar, menarik 9.546 orang. Agrowisata Salak Wedi dan Tanjungharjo di Kecamatan Kapas dikunjungi 8.269 orang, sedangkan wahana pemandian di Waterpark Dander diramaikan 7.336 orang.
Sementara itu, pengunjung Waduk Pacal di Kedungsumber, Kecamatan Temayang, tercatat sebanyak 4.495 orang. Wisata Edukasi Gerabah Malo di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, didatangi 3.849 orang, sedangkan wisata di Krondonan, Kecamatan Gondang, tercatat 1.618 orang.
Selain itu, obyek wisata pertambangan minyak tradisional The Little Texas Wonocolo di Kecamatan Kedewan menarik 910 orang, kawasan Agroguna Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, menjaring 905 orang; sementara perahu wisata Mojobahari di kawasan Bendung Gerak menjaring 890 orang yang menyusuri Bengawan Solo.
Selama libur Lebaran, tercatat 89.043 wisatawan mengunjungi 13 obyek wisata di Bojonegoro.
Selain obyek-obyek wisata komersial tersebut, ada pula obyek yang ramai dikunjungi secara cuma-cuma, yakni Watu Semar di Alun-alun Bojonegoro dan puncak gedung baru Kantor Pemkab Bojonegoro. Kedua tempat tersebut menjadi ajang untuk berswafoto ataupun berfoto bersama.
Di lantai atas atap gedung Pemkab Bojonegoro, pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang Bengawan Solo hingga Masjid Jami’ Bojonegoro. Bahkan, lokasi itu menjadi spot favorit untuk bergaya seperti terbang atau berenang di udara.
Sementara itu, perahu wisata Mojobahari yang dibuka pada 10 Juli 2016 lalu juga menarik minat pengunjung. Pengunjung bisa menyusuri Bengawan Solo dari Bendung Gerak menuju Agrobis Belimbing.
Tarifnya cukup murah, Rp 2.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk orang dewasa. ”Seru juga bisa mengambil foto dengan latar bangunan Bendung Gerak,” ujar Mariyah (35), pengunjung yang mendampingi anaknya saat libur Lebaran lalu.