SURABAYA, KOMPAS — Setahun menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, mesin partai politik dipanaskan dengan mematangkan kandidat. Partai memandang kontestasi tahun depan sebagai modal pertarungan dalam Pemilihan Umum serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Sampai Kamis (6/7), baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah menetapkan calon gubernur, yakni Saifullah Yusuf, yang kini menjabat Wakil Gubernur Jatim. Dengan perolehan 20 kursi, PKB menjadi satu-satunya partai politik yang berhak mengusung cagub. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (19 kursi), Partai Demokrat (13 kursi), Partai Gerakan Indonesia Raya (13 kursi), Partai Golongan Karya (11 kursi), Partai Amanat Nasional (7 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (6 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (5 kursi), Partai Nasional Demokrat (4 kursi), dan Partai Hati Nurani Rakyat (2 kursi) harus berkoalisi jika ingin mengusung kandidat sendiri atau sebagai cawagub untuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Nama-nama yang telah beredar dan sedang dipantau oleh parpol sebagai cagub selain Saifullah ialah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan mantan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh. Di tingkat kepala daerah ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Malang Rendra Kresna, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Bupati Bojonegoro Sunyoto, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak.
Gubernur Jatim Soekarwo sekaligus Ketua Partai Demokrat Jatim mengatakan, dewan pimpinan pusat (DPP) telah membuka pendaftaran untuk cagub dan cawagub sejak Mei sampai Agustus. Pendaftaran di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim dibuka pertengahan Juli ini. ”Baru Gus Ipul yang datang mendaftar ke DPD,” katanya.
Sekretaris Partai Demokrat Jatim Renville Antonia menambahkan, anggota DPR Nurhayati Ali Assegaf menyatakan ingin mendaftar sebagai cagub. Selain itu, Inspektur Daerah Jatim Nurwiyatno dan kader Maskur berminat menjadi cawagub.
Ketua PDI-P Jatim Kusnadi mengatakan, dirinya turut mendaftar lewat partai sebagai cawagub untuk Saifullah. Selain itu, ada Bupati Ngawi, Bupati Banyuwangi, dan kader Abdullah Said dan Suhandoyo yang belum memastikan diri apakah mendaftar sebagai cagub atau cawagub. ”Masa pengembalian formulir pendaftaran di DPD sampai Senin (10/7). Selain itu, pendaftaran juga dibuka oleh DPP. Keputusan apakah kami mendampingi Gus Ipul atau maju sendiri akan diumumkan nanti oleh Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri),” katanya.
Mantan Ketua Umum PSSI yang kini Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, dirinya siap mendaftar untuk maju sebagai cagub melalui Partai Gerindra dan Partai Demokrat. ”Pendekatan dengan partai politik terus dilakukan, termasuk meminta restu kepada Ketua Umum Partai Gerindra (Prabowo Subianto),” katanya.
Sekretaris Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan, partainya berencana membentuk poros baru sebagai lawan Saifullah. Selain La Nyalla, partai juga mengamati nama-nama yang potensial, antara lain Khofifah dan Mahfud.
Haryadi, dosen ilmu politik Universitas Airlangga, menyarankan, partai politik agar menetapkan kandidatnya atau berkoalisi. Langkah PKB yang cepat menetapkan dan menyosialisasikan Saifullah merupakan salah satu keunggulan dari aspek mengenalkan calon kepada publik. ”Harus segera dimatangkan dengan harapan calon lebih dapat dikenal oleh publik,” katanya.