ABU DHABI, KOMPAS — Perusahaan produsen listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) akan mewujudkan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia bersama Masdar, salah satu perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Menurut penelitian International Renewable Energy Agency, Indonesia memiliki potensi lebih dari 700 gigwatt pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, termasuk 532,6 GW tenaga surya.
Perjanjian yang berfokus untuk membuka peluang kemitraan guna tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara dan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi pada hari Minggu (16/7). Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) untuk kemitraan di proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno di tengah-tengah rangkaian kunjungan ke Timur Tengah.
Dengan adanya perjanjian ini, anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tersebut akan bekerja sama dengan Masdar dalam mengidentifikasi peluang untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang ditargetkan mencapai 23 persen penggunaan energi terbarukan pada 2025 dan 31 persen tahun 2050.
Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara menyambut baik peluang kolaborasi kedua perusahaan tersebut. ”Kami yakin kerja sama ini akan membawa keberhasilan bagi pengembangan dan implementasi proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia,” katanya.
Saat ini, PT PJB mengelola lebih dari 12 GW pembangkit listrik, mulai dari pembangkit listrik tenaga batubara, gas alam, ataupun tenaga air. PT PJB akan melakukan diversifikasi usaha ke pasar energi bersih untuk memenuhi target campuran energi terbarukan di Indonesia dan juga berkontribusi pada upaya mengurangi emisi karbon global.
Sementara itu, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengungkapkan, pihaknya berharap dapat terus mengembangkan hubungan baik dengan PT PJB untuk membantu membuka berbagai potensi energi terbarukan di Indonesia. ”Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung momentum pengembangan energi terbarukan secara global,” ujarnya.
Selama satu dekade terakhir, Masdar telah berinvestasi dalam berbagai proyek energi terbarukan dengan total nilai gabungan sebesar 8,5 miliar dollar AS di mana total investasi Masdar pada proyek-proyek tersebut mencapai 2,7 miliar dollar AS. Proyek-proyek energi terbarukan tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Timur Tengah dan Afrika Utara, Inggris, Spanyol, Seychelles, serta Kepulauan Pasifik.
Masdar merupakan anak perusahaan dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi global asal Abu Dhabi. Selain menghadiri penandatanganan antara PJB dan Masdar di Abu Dhabi, Menteri BUMN Rini M Soemarno juga bertemu dengan Deputy Group CEO and Chief Executive Officer Alternative Investments and Infrastructure Mubadala Waleed Al Mokarrab Al Muhairi untuk menjajaki potensi kerja sama investasi di beberapa proyek infrastruktur, antara lain di sektor energi, perhubungan, dan TOD kereta cepat.