Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Berkunjung ke Redaksi ”Kompas”

kompas/A Handoko

Jajaran pengurus Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Senin (17/7).

JAKARTA, KOMPAS — Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Senin (17/7). Selain bersilaturahim, jajaran pengurus asosiasi memaparkan perkembangan industri hulu tekstil.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia Ravi Shankar menjelaskan, industri tekstil masih tetap memiliki prospek di Indonesia, apalagi Indonesia menempati jajaran atas populasi dunia.

”Sebagai negara yang memiliki produksi poliester dan selalu mengimpor kapas, ke depan peluang industri tekstil akan bergantung pada benang dari bahan baku poliester. Dulu, China bergantung pada kapas. Namun, begitu melihat transformasi industri berubah, China sekarang ekspansif dalam mendirikan pabrik penghasil bahan baku poliester,” kata Shankar.

Kendati demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan untuk mendorong pertumbuhan sektor industri, baik hulu maupun hilir. Hal itu terkait dengan daya saing industri, investasi, dan regulasi.

agustinus.handoko

-