Hilang Kontak Dua Hari, Kapal Pengangkut BBM dan Tiga Anggota TNI Ditemukan Selamat
Oleh
Frans Pati Herin
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kapal Layar Motor Sarana Parkasa yang mengangkut 25 ton bahan bakar minyak dari Pulau Seram, tepatnya Masohi, menuju Pulau Naira di Kepulauan Banda, Maluku, akhirnya ditemukan hari Jumat (21/7). Kapal itu hilang kontak sejak Rabu (19/7) malam, akibat mesin perahu mogok setelah dihantam gelombang tinggi. Lima awak kapal dan tiga anggota TNI yang ikut menumpang kapal itu dilaporkan selamat.
Komandan Komando Distrik Militer 1502 Masohi Letnan Kolonel Inf Ahmad Fikri Dalimunthe, yang dihubungi Kompas dari Ambon, Sabtu (22/7) siang, mengatakan, kapal itu ditemukan di sekitar Pulau Nusalaut yang berjarak lebih kurang 50 mil laut (92,6 kilometer) dari Masohi. Adapun jarak Masohi-Banda sekitar 120 mil laut (222 kilometer).
Mereka ditemukan terombang-ambing pada Jumat sekitar pukul 21.00 WIT. Kapal tersebut tidak karam. ”Semuanya selamat dan kapal ditarik menuju Banda. Doakan perjalanan selanjutnya berjalan lancar hingga ke Banda,” ujar Ahmad. Tinggi gelombang laut saat ini diperkirakan sekitar 2 meter.
Menurut dia, KLM Sarana Parkasa meninggalkan Masohi pada Rabu lalu sekitar pukul 17.30 WIT. Kapal berukuran 40 gros ton itu mengangkut 25 ton BBM. Ada tiga anggota Komando Rayon Militer Banda ikut dalam pelayaran itu. Pasalnya, saat itu tidak ada kapal reguler dari Masohi ke Banda.
”Anggota kami ke Masohi untuk mengurus SIM (surat izin mengemudi). Kalau tunggu kapal reguler, berarti satu bulan lagi mereka tertahan di Masohi,” ucapnya. Ketiga anggota TNI dimaksud adalah Sersan Kepala Labarombu, Sersan Kepala Tinamba, dan Sersan Dua Jainudin.
Hingga Sabtu siang ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Mateorologi Pattimura, Ambon, masih mengeluarkan peringatan gelombang tinggi. Berdasarkan pantauan Kompas di Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, sejumlah kapal kayu belum beroperasi.