JAKARTA, KOMPAS — Pelajar Indonesia yang berkompetisi di ajang Olimpiade Biologi Internasional di Inggris berhasil mempertahankan tradisi meraih medali emas. Empat pelajar Indonesia meraih satu medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu setelah bersaing dengan 241 peserta dari 64 negara.
”Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi perolehan medali oleh para pelajar yang mewakili Indonesia di Olimpiade Biologi Internasional (International Biology Olympiad/IBO) tahun ini,” kata Suharlan dari Subdirektorat Peserta Didik SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu (2/8).
Menurut Suharlan, IBO ke-28 diikuti oleh 64 negara. Indonesia berada di peringkat kedelapan.
”Dari medali, secara keseluruhan, kita berada di peringkat kedelapan, di bawah China, Amerika Serikat, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Jerman, dan Hongaria,” kata Suharlan.
Empat pelajar yang tergabung dalam tim IBO Indonesia 2017 adalah Agnes Natasya (SMAK BPK Penabur Kelapa Gading, Jakarta, meraih medali emas), Syailendra Karuna Sugito (SMA Semesta BBS, Semarang, meraih medali perak), Muhammad Ikhsan (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang, meraih medali perak), dan Salsabiilaa Roihanah (SMA Semesta BBS, Semarang, meraih medali perunggu).
Tim didampingi lima orang yang sekaligus berperan selaku juri internasional. Empat orang di antaranya merupakan pengajar dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, yakni Agus Dana Permana sebagai pemimpin serta Ahmad Faizal, Indra Wibowo, dan Dian Rosleine. Sementara satu pendamping lagi dari Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hastuti Mustikaningsih.
”Kami merasa senang karena tradisi pencapaian medali emas berhasil dipertahankan selama lima tahun berturut-turut,” kata Agus.
Kompetisi IBO dibuka secara resmi pada Minggu, 23 Juli, oleh Ketua Royal Society of Biology, Rektor Universitas Warwick, dan sambutan dari penerima Nobel, Sir Paul Nurse, di Warwick Art Center.
Dalam pembukaan, Presiden IBO Poonpipope Kasemsap mengatakan, selain berkompetisi, kolaborasi dan jejaring merupakan dua hal penting yang harus dibangun oleh ilmuwan-ilmuwan muda pada masa yang akan datang.
Dalam kompetisi ini, para siswa Indonesia mengerjakan tiga topik praktikum, yakni Biologi Tumbuhan (anatomi, sistematika, dan genetika tumbuhan), Biokimia (kinetika enzim di dalam darah), dan Fisiologi Perkembangan Hewan (membedah larva serangga).
Setelah itu, para siswa mengerjakan dua set soal teori menggunakan komputer dengan total waktu pengerjaan selama 6 jam. Seluruh tes dilakukan di kampus Universitas Warwick.