Tunggangi Gelombang
Dunia kerja dan keluarga saat ini didominasi dua generasi: X dan Y atau milenial. Keduanya terhubung sebagai orangtua dan anak di rumah atau bos dan karyawan di kantor. Setiap generasi membawa karakter, cara pandang, nilai, dan perilaku yang bisa jadi sangat bertolak belakang. Penulis buku Generasi Langgas: Millenials Indonesia, Yoris Sebastian, mengatakan, hal-hal yang bertolak belakang itu semestinya tidak untuk dipertentangkan agar membuahkan hasil positif. "Pemahaman antargenerasi menjadi kuncinya. Dua-duanya harus ketemu di tengah," katanya.Yoris mengibaratkan hubungan kedua generasi ini bagaikan sedang berselancar di laut. Ada ombak besar berupa generasi Y yang jumlahnya kini lebih banyak dibandingkan dengan generasi X. Karakter ombak ini juga cepat. Agar bisa berselancar dengan nyaman, generasi X jangan melawan ombak. Lebih tepat, bisa menunggangi gelombang."Ketahui bahwa mereka (generasi milenial) punya kecepatan dan kreativitas. Generasi X harus bisa riding the wave. Sementara generasi milenial perlu melihat kearifan generasi X dalam menunggangi gelombang itu," ujar Yoris.Generasi milenial serba cepat sehingga terkesan tidak sabaran dan mudah bosan. Sementara generasi X terlatih sabar dan setia dalam hal pekerjaan. Generasi milenial bisa langsung pindah kerja ketika sudah bosan. Generasi X, karena ketika itu tidak memiliki pilihan sebanyak sekarang, zona apa pun dibuat nyaman. "Generasi X bisa memanfaatkan kebosanan anak milenial dan memberi mereka tantangan karena mereka selalu hungry for knowledge. Generasi milenial juga harus bisa mengomunikasikan kebosanannya agar memperoleh tantangan yang tepat dan bertahan lama dalam pekerjaannya," ungkapnya.