Flores Memiliki Obyek Wisata yang Lengkap

Kompas/kornelis kewa ama

Sekitar 57 peserta Jelajah Sepeda Kompas melakukan start di lapangan Kota Baru, Maumere, Sabtu (12/8).

MAUMERE, KOMPAS — Pulau Flores dengan sembilan kabupaten di Nusa Tenggara Timur memiliki obyek wisata yang cukup lengkap. Ada obyek wisata alam, sejarah budaya, bawah laut, dan masih banyak lagi. Namun, butuh pembenahan di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia.

Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera, ketika melepas rombongan Jelajah Sepeda Kompas di Maumere, Sabtu (12/8), mengucapkan terima kasih kepada harian Kompas yang menyelenggarakan jelajah sepeda tahun ini dengan titik start dari Maumere.

"Sikka khususnya dan NTT umumnya memiliki keindahan yang hampir lengkap. Di sini ada obyek bawah laut, sejarah, budaya, air terjun, wisata religius, pantai, gunung, dan lainnya. Saya harus akui bahwa pembenahan terhadap obyek wisata itu masih jauh dari harapan. Kami hanya fokus membuka akses jalan menuju obyek wisata itu, tetapi untuk membenahi obyek itu kami menghadapi keterbatasan anggaran," katanya.

Yoseph berharap, dengan Jelajah Sepeda Kompas ini, investor akan lebih mengenal potensi wisata Flores dan tertarik untuk menanam modal guna menata obyek wisata yang ada. Selain itu, pemda juga sedang berupaya membangun sumber daya manusia yang andal untuk mendukung pariwisata.

Direktur Komunitas Harian Kompas Rusdi Amral mengatakan, Kompas telah sembilan kali menyelenggarakan jelajah sepeda, mulai dari Sabang sampai Merauke. Khusus di Flores, ini adalah jelajah sepeda Kompas yang kedua setelah tahun 2016.

"Kompas melibatkan Kompas cetak, Kompas.com, dan Kompas TV untuk meliput kegiatan ini. Ini cara kami terlibat dalam mempromosikan pariwisata NTT," kata Rusdi.

Ia menambahkan, Flores memiliki banyak obyek wisata yang memukau. Namun, semua ini perlu dibenahi, termasuk soal promosi.

Deputi Destinasi Kementerian Pariwisata Frans Teguh mengatakan, promosi pariwisata Flores oleh Kompas memiliki nilai tambah yang luar biasa. Pemerintah pun berterima kasih atas kegiatan ini.

"Membangun pariwisata Indonesia tidak hanya (dilakukan) pemerintah, tetapi juga swasta dan semua pihak. Menata obyek wisata butuh sentuhan seni dan kreativitas yang tepat," kata Frans.

Turut hadir melepas rombongan, anggota DPD Paul Liyanto, Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis, dan tamu undangan lain. (KOR/DRI/RAZ)