GRESIK, KOMPAS — Sehari setelah peringatan detik-detik proklamasi, Jumat (18/8) sore hingga petang, jalanan di Kota Gresik, Jawa Timur, menjelma menjadi ”medan perang”. Sejumlah kendaraan tempur pun masuk kota.
Pasukan berpakaian hijau loreng dan pasukan lain yang mengenakan berbagai atribut tentara tempo dulu juga menyertai kendaraan perang tersebut dalam karnaval perjuangan
Karnaval ini juga menjadi ajang mengenalkan peralatan tempur, di antaranya dua tank AMX-13 buatan Perancis tahun 1976 bernomor seri 9527-V dan 9529 dari Batalyon Kavaleri III/Andhaka Cakti Malang.
Tank itu pernah digunakan pada operasi di Aceh tahun 2002. Satu tank AMX-13 dipersenjatai meriam cannon dan satu tank lainnya dipersenjatai dengan armoured personnel carrier(APC). Tank andalan negara Napoleon ini sudah diproduksi sebanyak 7.700 unit dan diekspor ke 25 negara, termasuk Indonesia.
Ditampilkan pula panser dari Kompi Kavaleri III Sidoarjo, di antaranya panser Tarantula buatan Korea Selatan tahun 2013, seangkatan dengan panser Leopard, dan panser Anoa buatan Perindustrian Angkatan Darat (Pindad). Panser Anoa berkapasitas 10 penumpang ini adalah kendaraan untuk pengamanan orang sangat penting (VIP), termasuk mengamankan Presiden dan Wakil Presiden RI saat kunjungan kerja di Jawa Timur.
Karnaval juga dimeriahkan jip Humvee buatan Amerika Serikat tahun 1982, Land Rover buatan Inggris tahun 1989, kendaraan amfibi Puch, hingga dua kendaraan Unimog masing-masing tipe D8740 Tj (Jerman) buatan tahun 1990 dan 1970.
Karnaval dimulai dari Kantor Bupati Gresik melintasi Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Jalan Dr Soetomo, Jalan Jaksa Agung Suprapto, kemudian berakhir di Wahana Ekspresi Pusponegoro. ”Saya ingin menggugah kembali rasa patriotisme generasi muda saat ini,” ujar Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang telah lama menginginkan karnaval ini.
Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik yang ikut membantu memeriahkan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI Selain untuk menghibur masyarakat Gresik, karnaval perjuangan juga dimaksudkan untuk mengobarkan semangat generasi muda. ”Kami mengajak masyarakat untuk merasakan kembali saat-saat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan RI. Suasana kali ini memang betul-betul berbeda dari peringatan HUT Kemerdekaan pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Qosim yang sempat menaiki tank AMX-13.
Tak hanya kendaraan perang, pawai perjuangan kali ini juga diikuti sejumlah kendaraan hias dari berbagai lembaga. Setidaknya ada 119 kendaraan hias dan kendaraan tempo dulu ikut berpartisipasi. Ada 32 jip Willys, sepeda onthel kuno, motor gede (moge), serta beberapa kendaraan hias dari berbagai lembaga dan Instansi.
Selain karnaval peringatan kemerdekaan, juga digelar aksi drama peperangan yang melibatkan puluhan seniman teater. Sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih di menara seluler setinggi 72 meter di Bukit Putri Cempa, Kecamatan Kebomas, Gresik.