Pengembangan Teknologi Toyota Masa Depan
Pengembangan teknologi mobil bertenaga listrik menjadi isu nasional. Setelah pemerintah mendorong semua industri otomotif mengembangkan teknologi mobil listrik, ketersediaan infrastruktur baik oleh pemerintah maupun prinsipal otomotif menjadi tantangan terdepan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ujung-ujungnya adalah harga jual ikut menentukan.
Stefanus Osa Triyatna
Sebelum teknologi listrik disematkan di dalam kendaraan agar tetap bisa melaju tanpa kendala mobilitas, daya tampung energi listrik tetap memerlukan baterai yang mumpuni. Tidak terlampau besar, tetapi mampu menampung daya yang cukup besar supaya tidak cepat habis dan bikin mobil mogok. Ini salah satu pekerjaan berat bagi industri otomotif, tetapi sekaligus peluang bagi industri yang fokus utamanya memproduksi baterai.
Sementara bagi pemerintah, pekerjaan utamanya adalah bagaimana energi listrik bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh konsumen yang sudah mau mengubah pola pikir dari penggunaan bahan bakar fosil (bensin dan solar) ke listrik. Demikian juga soal regulasi perpajakannya supaya harga mobil listrik terjangkau bagi konsumen.
Menyangkut “Toyota Future Technology”, Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto di gerai Toyota GIIAS 2017, Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Banten, Sabtu (19/8), membeberkan sekelumit teknologi terdepan yang sesungguhnya sudah dipersiapkan Toyota, yakni kendaraan berteknologi listrik atau electric vehicle (EV) dan autonomous car (mobil swakemudi).
Untuk teknologi EV, Soerjo mengatakan, Toyota baru saja memperkenalkan teknologi baterai terbaru, yaitu solid state battery, dengan kemampuan charge enam kali lebih cepat dan 10 kali lebih tahan lama dibandingkan dengan milik kompetitor saat ini.
Sementara untuk mobil swakemudi, Toyota juga baru memperkenalkan ”Toyota Concept I (baca: ai)”. Ai dalam bahasa Jepang berarti love untuk menunjukkan kendaraan dan orang memiliki ”beloved partnership”. Jadi, bukan sekadar autonomous.
Seperti pameran otomotif besar sebelumnya, PT Toyota Astra Motor dalam GIIAS 2017 juga menghadirkan produk special exhibit. Kali ini, Toyota menghadirkan mobil crossover pertamanya, Toyota C-HR varian hybrid dan Toyota Prius Gen 4. Keduanya mobil generasi pertama Toyota yang dilahirkan dari platform Toyota New Global Architecture (TNGA), konsep terbaru Toyota untuk melahirkan kendaraan yang tidak hanya nyaman dan mudah dikendarai, tetapi juga sekaligus didukung teknologi masa depan untuk mencapai kendaraan dengan tingkat keselamatan dan ramah lingkungan yang tinggi.
”Melalui kehadiran C-HR dan Prius Gen 4 di GIIAS ini, kami ingin memberikan gambaran kepada masyarakat bagaimana Toyota mengembangkan kendaraan yang memenuhi aspek nyaman dikendarai dengan fitur keselamatan yang lengkap dan ramah lingkungan,” kata Soerjo.
Tak hanya menghadirkan produk dengan desain eksterior dan interior yang menarik, pabrikan otomotif saat ini dituntut untuk mampu memenuhi tantangan masa depan. Salah satunya untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO2). Pabrikan dituntut mengembangkan produk melalui pengembangan teknologi untuk menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan.
Melalui berbagai riset dan pengembangan penerapan teknologi, Toyota menghadirkan konsep TNGA, yaitu pengembangan secara terpadu agar setiap bagian mobil dapat mencapai tingkat optimum. Menghasilkan platform kendaraan dengan sasis yang kokoh sekaligus fun to drive, berkinerja tinggi seperti Toyota C-HR Hybrid dan Prius Gen 4.
”Dipadu dengan keandalan teknologi Hybrid Synergy Drive yang sudah teruji, C-HR Hybrid dan Prius Gen 4 adalah mobil yang siap menghadapi berbagai tantangan mobilitas masa depan, nyaman dikendarai, memiliki fitur keselamatan yang lengkap, serta rendah emisi CO2,” kata Soerjo.
Teknologi Hybrid Toyota
Sampai saat ini, teknologi hybrid merupakan teknologi dalam menjawab tantangan mobilitas masa depan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, dengan emisi CO2 rendah. Toyota Hybrid System (THS) I yang digunakan Prius generasi pertama 20 tahun lalu (1997) disempurnakan oleh Toyota dengan kehadiran THS Generasi II atau Hybrid Synergy Drive dan terus dikembangkan hingga tingkat optimal.
Salah satu keunggulan hybrid Toyota adalah penggunaan sistem Atkinson Cycle pada mesin yang memberikan pembakaran yang optimal dan efisiensi tingkat tinggi. Keuntungannya, bahan bakar relatif lebih hemat, efisiensi termal mesin maksimal, dan emisi gas buang lebih ramah lingkungan.
Mulai Januari 2017, lebih dari 35 varian mobil hybrid Toyota ditawarkan di pasar dunia, termasuk 9 model melalui brand Lexus. Februari 2017, Toyota membukukan total penjualan mobil Hybrid secara global lebih dari 10 juta unit, yang menjadikan Toyota penguasa pasar mobil hybrid di pentas global. Sebagian besar dari angka tersebut, yaitu sekitar 50 persen berasal dari penjualan lima tahun terakhir. Sejak 2012, rata-rata angka penjualan mobil hybrid menembus angka di atas 1 juta unit per tahun.
”Jumlah tersebut membuktikan bahwa konsumen pun semakin concern terhadap pelestarian lingkungan melalui teknologi hybrid. Semoga ke depannya semakin banyak konsumen yang turut serta dalam kampanye pentingnya menjaga lingkungan,” kata Soerjo.
Di Indonesia, varian hybrid yang ditawarkan Toyota seperti Camry Hybrid dan Alphard Hybrid juga disambut antusias oleh masyarakat. Tren penjualannya juga terus meningkat, dan sampai saat ini Toyota sudah menjual sekitar 1.550 unit mobil hybrid.
Toyota C-HR
Mobil ini pertama kali ditampilkan di depan publik pada Geneva Motor Show pada 2014 sebagai mobil konsep. Toyota C-HR adalah model compact crossover pertama dari Toyota, dan merupakan model kedua yang dikembangkan di bawah implementasi konsep TNGA. Pada 2016, mulai diproduksi untuk pasar Jepang dan pada 2017 mulai dipasarkan ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan sebagian pasar Asia.
C-HR adalah singkatan dari coupe-high rider yang menunjukkan bahwa mobil ini menggabung dua segmen, yaitu sedan sport (coupe) dengan SUV. Implementasi dari konsep TNGA berhasil membawa desain dan sasis C-HR ke tingkat optimum.
Di pasar dunia, Toyota C-HR ditawarkan dengan mesin 1.200 cc (turbo) dan Hybrid menggunakan mesin 1.800 cc. ”Toyota C-HR Hybrid yang menggunakan Hybrid Synergy Drive dilengkapi motor listrik nickel metal hydride,” kata Gandhi Ahimsaputra, Divisi Product Konowlegde TAM.
Varian hybrid memberikan efisiensi bahan bakar yang signifikan. Sebagai perbandingan, C-HR dengan mesin 1.2 L diklaim memiliki konsumsi bahan bakar sekitar 13-19 km per liter untuk varian 1.2L. Sementara, jarak tempuh 24-29 kilometer per liter untuk varian hybrid.
Selain desain yang menarik, C-HR juga dilengkapi dengan sistem keselamatan yang dikembangkan melalui Toyota Safety Sense (TSS) yang terlihat pada fitur keselamatan yang lebih advance, seperti Collision System with Pedestrian Detection yang tidak hanya berorientasi terhadap pengendara dan penumpang, tetapi juga keselamatan orang lain di luar kendaraan seperti pejalan kaki di trotoar. Mobil ini juga dilengkapi Lane Departure Alert untuk mencegah kendaraan ke luar jalur serta Adapative Cruise Control.
Prius Gen 4
Pionir dan menjadi salah satu simbol keberhasilan mobil hybrid di pasar, total penjualan Toyota Prius dari generasi pertama sampai Juli 2017 sudah mencapai lebih dari 4 juta unit, dan sudah dijual di lebih 80 negara.
Generasi ke-4 Toyota Prius lahir di era digital, dimana semua sudah semakin modern dan konsumen semakin kritis terhadap sebuah produk. Tak heran bila Prius yang hadir pada Desember 2015 di Jepang ini menggunakan platform baru dari Toyota yang disebut dengan Toyota New Global Architecture atau TNGA. Platform yang juga digunakan pada Toyota C-HR terbaru, menghadirkan low center of gravity untuk menciptakan kendaraan yang stabil dan seimbang.
Dirancang dengan platform TNGA, dimensi Toyota Prius Gen 4 di desain dengan panjang 4.540 mm atau lebih panjang 60 mm dibandingkan generasi sebelumnya. Mobil ini juga lebih lebar 15 mm yaitu menjadi 1.760 mm, dengan tinggi 1.470 mm. Dengan wheelbase tetap sama 2.700 mm, Toyota Prius Gen 4 tampak lebih kokoh dan stabil.
Masih menggunakan mesin 1.800 cc, namun dengan material yang lebih ringan sehingga membantu kinerja dan performa mesin. Pengetesan pabrik mencatat konsumsi BBM Prius Gen 4 ini bisa mencapai 40 km/l. Prius Gen 4 hadir dengan pilihan baterai lithium-ion atau nickel metal hydride. Selain keunggulannya sebagai mobil hybrid, Prius Gen.4 juga hadir dengan sistem keselamatan yang sudah menggunakan konsep Toyota Safety Sense, Rear Cross Traffic Alert dan Blind Spot Monitor. ()