JAKARTA, KOMPAS — Ketika isu krisis kemanusiaan menjadi isu politik yang semakin liar, Presiden Joko Widodo pun mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj. KH Said Aqil hadir pukul 11.27 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.30.
KH Said Aqil hadir didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen dan asistennya. Sebelum bertemu Presiden, Said mengatakan, rencana para aktivis untuk berunjuk rasa dan mengepung Candi Borobudur sebagai aksi protes atas kekerasan etnis di Myanmar sebagai salah alamat.
”Ngapain (demo)? Kita ini bangsa yang toleran, umat Islam yang toleran. Kita Islam Nusantara. Kita umat Islam bangga dengan Borobudur, bangga dengan Prambanan. Harusnya kita sangat toleran dalam hal ini,” tuturnya.
Menurut Said, krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, sesungguhnya masalah politik. Hal ini ditambah kesenjangan sosial dan penguasaan sumber gas dan minyak. Namun, sangat kejam apabila Pemerintah Myanmar membiarkan kekerasan terhadap etnis Rohingya.
Seusai pertemuan, KH Said Aqil menegaskan, Pemerintah Indonesia pun sudah mengambil langkah cepat. Presiden sudah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menyampaikan suara masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional yang berharap kekerasan di Rakhine, Myanmar, segera dihentikan. Tak hanya itu, Menlu Retno juga menyampaikan usulan untuk mengembalikan stabilitas dan keamanan di Rakhine, menghentikan kekerasan, melindungi semua manusia yang ada di Rakhine, dan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan.
Menurut KH Said, apabila Pemerintah Myanmar tak mau mendengarkan usulan ini, Pemerintah Indonesia akan memanggil Duta Besar Myanmar di Jakarta. Selain itu, dipikirkan pula langkah selanjutnya untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan yang terjadi.
Tak hanya itu, sejak lama, Pemerintah Indonesia sudah memberikan bantuan kemanusiaan kepada etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Tak hanya bantuan makanan dan obat-obatan, sejak tahun lalu sekolah dan pasar dibangun untuk mendorong perdamaian di wilayah ini. Sebuah rumah sakit juga segera dibangun mulai Oktober ini.