JAKARTA, KOMPAS — Sampah plastik yang masuk ke laut cenderung memperburuk ekosistem perairan laut. Tutupan mangrove, lamun, dan terumbu karang menjadi ekosistem yang paling rentan terganggu.
Mantan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Heru Waluyo dalam diskusi di Redaksi Harian Kompas, Kamis (7/9), di Jakarta, mengatakan, biota laut lain, seperti penyu, paus, dan pari, juga bakal terdampak. Penurunan hasil tangkapan, penurunan kunjungan wisata, dan tambahan biaya operasional nelayan bakal menjadi keniscayaan lanjutan.
Ia menambahkan, Indonesia saat ini menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 14 persen merupakan sampah plastik, yang 5-7 persen di antaranya masuk ke badan air dan terus masuk ke dalam laut.
Sampah-sampah itu, imbuh Heru, berasal sejumlah aktivitas manusia, di antaranya transportasi laut, permukiman di pesisir dan kawasan laut, aktivitas nelayan, termasuk peralatan tangkap yang tidak terpakai dan dibuang begitu saja; dan aktivitas pariwisata. Menanggapi hal tersebut, Indonesia tengah menyusun rencana aksi nasional untuk pengurangan sampah plastik di laut, yang terkait dengan target menurunkan hingga 70 persen sampah plastik hingga tahun 2025.
Sementara Peneliti Keamanan Pangan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Dwiyitno mengatakan, tatkala sampah plastik masuk ke dalam rantai makanan, sifatnya bisa menjadi jauh lebih toksik atau makin beracun. Kadar racun yang relatif meningkat ini menyusul kecenderungan makin bebasnya racun-racun lain yang terdapat dalam plastik ketika lembaran-lembaran plastik berubah menjadi serpihan kecil (mikroplastik), bahkan dalam ukuran nano, dan kemudian dikonsumsi beragam biota laut.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.