Perempuan Melayu Muslim Akan Jadi Presiden Singapura, Janjikan Pelayanan Terbaik bagi Rakyatnya
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
SINGAPURA, SELASA --Singapura bakal memiliki perempuan presiden pertama, bernama Halimah Yacob. Ia berlatar belakang kelompok minoritas Melayu Muslim, selalu mengenakan jilbab, dan menjadi satu-satunya kandidat presiden negara berpenduduk 5,6 juta jiwa itu, yang ditetapkan oleh Departemen Pemilihan Umum Singapura, Senin (11/9).
Yacob, yang juga mantan ketua parlemen, akan diumumkan secara resmi menjadi presiden Singapura, Rabu besok, tanpa melalui pemungutan suara. "Saya hanya bisa mengatakan, saya berjanji melakukan yang terbaik untuk melayani rakyat Singapura, dan hal itu tidak berubah, apakah ada pemilu atau tidak ada pemilu," kata Yacob.
Di Singapura, posisi presiden secara umum merupakan jabatan seremonial. Meski demikian, menurut Konstitusi Singapura, presiden berhak memveto penggunaan dana cadangan negara dan sejumlah penunjukan pejabat-pejabat publik. Namun, ia tidak memiliki kekuasaan eksekutif sama sekali.
Tahun lalu, parlemen Singapura mengamandemen konstitusi untuk memasukkan klausul bahwa pemilu presiden kali ini hanya dikhususkan bagi suku tertentu, yaitu komunitas Melayu. Hal itu dilakukan ketika anggota kelompok suku tertentu tidak menjabat presiden dalam lima periode secara berturut-turut atau selama 30 tahun.
Langkah tersebut juga dimaksudkan untuk memperkuat semangat inklusivitas di tengah negara multikultural seperti Singapura. Pemerintah Singapura menyatakan, jabatan presiden kali ini penting untuk diduduki warga Melayu karena presiden menjalankan peran pemersatu.
Singapura berpenduduk 5,6 juta jiwa, terdiri atas 74,3 persen warga China, 13,4 persen Melayu, 9,1 persen India, dan 3,2 persen suku lainnya.
Terakhir kali warga Melayu yang menduduki jabatan presiden Singapura adalah Yusof Ishak. Ia menjadi presiden Singapura tahun 1965-1970. Ishak meninggal tahun 1970.
Departemen Pemilihan Umum Singapura menyebutkan, hanya satu dari lima kandidat yang memenuhi kualifikasi. Keempat calon lainnya tidak memenuhi kriteris yang ditetapkan, seperti menduduki jabatan publik atau mengelola perusahaan yang memiliki ekuitas sedikitnya 500 juta dollar Singapura. Dua calon bukan warga Melayu, dua calon lainnya dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi.
Departemen Pemilihan Umum Singapura tidak menyebutkan nama-nama kandidat tersebut. Namun, Yacob mengkonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan lolos sebagai kandidat presiden Singapura.
Yacob, mantan anggota partai penguasa, Partai Aksi Rakyat, memasuki dunia politik tahun 2001. Ia terpilih menjadi anggota parlemen dalam empat kali pemilu sebelum akhirnya terpilih menjadi ketua parlemen. Ia mundur dari partainya, bulan lalu. (AP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.