MAKASSAR, KOMPAS — PT Angkasa Pura I menyelidiki penyebab turunnya aspal taxiway di landas pacu Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Turunnya aspal hingga 7 sentimeter ini menyebabkan beberapa penerbangan sempat tertunda pada Senin (25/9) sore.
”Ya, beberapa penerbangan mengalami keterlambatan karena aspal taxiway WP mengalami penurunan sekitar 7 sentimeter. Kejadian ini mengakibatkan antrean pesawat yang akan take off di taxiway menunggu lebih lama di taxiway WP,” tutur Turah Ariaji dari Bagian Humas Bandara Sultan Hasanuddin, Senin malam.
Menurut Turah, penurunan aspal taxiway ini baru diketahui saat pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ593 akan berangkat sekitar pukul 15.20 Wita. Akibatnya, pesawat yang mengangkut 184 penumpang dan delapan awak pesawat dengan tujuan Jakarta ini tertunda penerbangannya.
Selain Sriwijaya Air, beberapa penerbangan juga tertunda akibat harus mengantre lebih lama di taxiway. Penerbangan yang tertunda itu antara lain Garuda (GIA 660) rute Makassar-Mamuju, Wing Air (WON 1304) rute Makassar-Mamuju, dan Sriwijaya Air (SJY 563) rute Makassar-Surabaya.
”Sekitar pukul 16.26 Wita towing tractor milik Gapura tiba di taxiway WP, dan pukul 16.31 Wita pesawat SJ593 berhasil ditarik keluar. Selanjutnya, pukul 16.39 Wita pesawat SJ593 take off, disusul pada pukul 17.19 Wita GIA 660 dan WON 1304. Adapun SJ563 kembali ke apron untuk pengisian kembali bahan bakar,” tutur Turah.
”Hingga saat ini, penerbangan normal karena Bandara Sultan Hasanuddin memiliki dua runway. Selama ini memang kebanyakan hanya satu yang digunakan,” lanjut Turah.
Ia menyebutkan, penurunan ini baru terjadi. Biasanya, petugas juga selalu mengecek kondisi landas pacu tiga kali dalam satu hari. Saat ini, petugas menyelidiki penyebab penurunan landas pacu dan menyiapkan perbaikan. Adapun penerbangan saat ini menggunakan landas pacu 21, dan terus berkoordinasi dengan petugas Airnav.