JAKARTA, KOMPAS — Bandar Udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, ditargetkan siap untuk pemberangkatan perdana jemaah haji mulai Juli 2018. Untuk itu, pembangunannya akan diselesaikan pada Juni 2018.
Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (26/9), seusai rapat koordinasi Bandara Kertajati. Rapat dihadiri Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi, Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Arie Yuriwin, serta para pemangku kepentingan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Penerbangan haji dilakukan dengan penerbangan langsung menggunakan pesawat berbadan besar, seperti Boeing 747-400, Boeing 777, ataupun A380-800. Hingga November 2017, landasan pacu bandara diperpanjang hingga mencapai 3.000 meter.
”Untuk menampung masuknya pesawat-pesawat besar, landasan pacu bandara juga akan diperpanjang menjadi 3.500 meter pada akhir 2018,” kata Luhut dalam siaran pers.
Menurut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, pada tahap awal operasinya, yaitu tahun 2018-2024, Bandara Kertajati diharapkan bisa menampung 6 juta-12 juta penumpang per tahun dan pada tahun 2030 direncanakan bisa menampung 29 juta penumpang per tahun.
Per 17 September 2017, pengerjaan proyek bandara sudah mencapai 60,8 persen, pembangunan terminal penumpang mencapai 43 persen, dan bangunan penunjang operasional bandara telah mencapai 89 persen.
Bandara yang terletak di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, dengan luas 1.800 hektar ini digagas sejak 2003, tetapi pembangunannya baru intensif dikerjakan sejak dua tahun lalu. BIJB akan menjadi bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Sejauh ini, Bandara Kertajati sudah mendapatkan pendanaan dari sindikasi bank syariah sebesar Rp 906 miliar, peluncuran reksa dana penyertaan terbatas, dan Angkasa Pura II sebagai calon operator serta investor pembangunan bandara ini.