SURABAYA, KOMPAS — Dua orang tewas dalam aksi bentrok yang diduga terjadi antara massa suporter Persebaya dan anggota organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate, Minggu (1/10) dini hari. Pihak kepolisian masih mendalami kasus ini dengan mengadakan mediasi tertutup dengan kedua belah pihak di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Leonard Sinambela, Minggu, mengatakan, kejadian bertempat di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Balongsari, Jalan Raya Balongsari, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes.
Pada Sabtu (30/9) pukul 23.00, sekitar 20 orang yang diduga anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) melaksanakan konvoi dari arah Surabaya menuju Gresik dan melintasi Terminal Tambak Oso Wilangon. ”Selanjutnya, terjadi selisih paham dengan suporter bonek yang telah selesai menonton sepak bola dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) antara Persebaya dan Persigo Lumajang (Semeru FC),” ucap Leonard.
Namun, pihak kepolisian belum bisa memastikan masalah yang memicu kejadian tersebut. Menurut Leonard, sejumlah suporter bonek turut membawa kedua korban ke rumah sakit.
Saat ini, kedua belah pihak tengah berdialog di Polrestabes Surabaya. Mediasi tertutup itu dipimpin Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar M Iqbal.