Dorong Minat Baca, Ditpolairud Polda Kalteng Bangun Pondok Baca
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PULANG PISAU, KOMPAS — Direktorat Polisi Air dan Udara Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah membangun enam pondok baca di tiga kabupaten, yakni Pulang Pisau, Katingan, dan Kotawaringin Timur. Pondok baca tersebut dibuat untuk meningkatkan minat baca peserta didik di daerah terpencil.
Hari Kamis (12/10) siang, Direktur Polisi Air dan Udara Polda Kalimantan Tengah Komisaris Besar Badarudin, Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah Haruddin, dan Asisten Satu Sekretaris Daerah Kabupaten Pulang Pisau Susilo meresmikan satu dari enam pondok baca di Desa Tanjung Perawan, Kabupaten Pulang Pisau. Pondok baca tersebut menggunakan ruangan kantor patroli polisi air dan udara di desa tersebut.
Pondok baca tersebut hanya berupa ruangan dengan ukuran 4 meter x 4 meter yang dicat penuh warna dan berbagai mural. Di dinding ruangan pondok baca, rak-rak buku tertempel terisi ratusan judul buku. Di tengah ruangan terdapat meja dan beberapa kursi untuk anak-anak yang hendak membaca.
”Senang sekali ada tempat baca karena di sekolah bukunya hanya buku pelajaran. Kalau di sini, ada buku cerita dan berbagai macam lagi,” kata Anggi (10), siswi kelas V SD Tanjung Perawan.
Begitu pondok baca dibuka dan diresmikan, Anggi dan teman-temannya langsung berebut tempat untuk membaca buku. Beberapa di antara mereka sempat beradu mulut karena hendak membaca buku yang sama.
Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah Haruddin mengatakan, konsep pondok baca di daerah-daerah terpencil harus terus didorong. Hal itu merupakan bentuk mencerdaskan kehidupan bangsa. ”Kecerdasan bukan hanya milik anak-anak yang hidup di perkotaan, melainkan di desa juga memiliki potensi yang sama. Mereka hanya kekurangan fasilitas,” ujarnya.
Kecerdasan bukan hanya milik anak-anak yang hidup di perkotaan.
Siang itu, Haruddin bersama jajarannya membawa ratusan buku untuk disumbangkan ke pondok baca tersebut. Buku yang dibawa merupakan buku-buku karangan asli masyarakat Dayak. ”Buku ini menjadi inspirasi mereka untuk membuat cerita, belajar menulis pengalaman, menulis cerita yang diceritakan leluhur atau orangtua mereka. Cara ini yang membuat literasi daerah hidup,” ujarnya.
Direktur Polisi Air dan Udara Komisaris Besar Badarudin mengatakan, pihaknya menargetkan akan membuat 10 pondok baca di kantor-kantor patroli air dan udara di Kalimantan Tengah. Ia berharap pemerintah memberikan dukungan dengan memasok beragam judul buku. ”Ini juga merupakan pendekatan kami penegak hukum ke masyarakat sambil sosialisasi atau memberikan imbauan terkait kejahatan di daerah aliran sungai,” kata Badarudin.