PM Theresa May Jamin Keberadaan Warga Uni Eropa di Inggris
Oleh
MYRNA RATNA
·2 menit baca
BRUSSELS, KAMIS -- Perdana Menteri Inggris Theresa May berupaya mengurai kebuntuan perundingan Brexit, dengan menjamin bahwa warga Uni Eropa yang saat ini berada di Inggris dapat terus tinggal di Inggris setelah terjadi perceraian negara itu dari Uni Eropa.
"Bagi saya, sangat jelas: warga UE yang tinggal di Inggris secara legal saat ini dapat terus tinggal di Inggris," tulis May di akun Facebook-nya, Kamis (19/10).
May berharap, pernyataannya itu bisa mengurai kebuntuan perundingan Brexit yang telah memasuki putaran kelima tanpa menghasilkan perkembangan yang signifikan. Tadinya, May berharap dalam KTT UE di Brussels yang dimulai Kamis ini, para pemimpin UE bisa menyepakati perubahan fokus perundingan Brexit ke topik yang dinantikan Inggris, yaitu masa depan perdagangan Inggris dengan UE.
Namun, sampai kemarin UE menganggap bahwa "tahap pertama" perundingan Brexit belum selesai karena tiga topik utama yang dituntut UE untuk diselesaikan, belum tercapai.
Ketiga topik itu adalah nasib warga UE di Inggris, biaya perceraian yang harus dibayar Inggris, dan masalah perbatasan Irlandia Utara.
Terkait biaya perceraian, dalam pidatonya di Firenze, Italia, beberapa waktu lalu, May menyatakan, Inggris bersedia membayar sekitar 20 miliar euro. Namun, jumlah ini jauh di bawah tuntutan UE yang mencapai sekitar 80-100 miliar euro.
May ditekan
Persoalannya, para politisi di Inggris menuntut May tidak membayar lebih dari 20 miliar euro. Jika May menjanjikan membayar lebih dari jumlah itu, kubu Konservatif kemungkinan akan menggeser posisi May.
Secara politis, posisi May di dalam negeri melemah. Hal ini setelah dalam pemilu, Juni lalu, Partai Konservatif gagal menguasai mayoritas kursi parlemen dan harus berkoalisi dengan partai ekstrem kanan Irlandia Utara untuk membentuk pemerintahan minoritas.
Dalam surat terbuka kepada May, Kamis, para politisi yang pro Brexit dan juga kalangan bisnis menyatakan, jika UE tidak mau mengubah fokus perundingan ke topik kerja sama perdagangan, Inggris harus memberikan isyarat pada UE bahwa Inggris akan menggunakan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) begitu cerai dari UE pada 30 Maret 2019.
Para pemimpin UE tetap berkeras tidak akan memindahkan fokus perundingan karena "tahap pertama" dinilai belum selesai. Meski demikian, para pemimpin UE akan memberikan "isyarat" bahwa mereka menghargai niat baik May yang sudah memberikan "konsesi" melalui laman Facebook-nya.
"Kita harus bekerja keras antara Oktober dan Desember untuk menyelesaikan tahap pertama, dan memulai perundingan tentang masa depan hubungan UE dengan Inggris," kata Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk. (AFP/REUTERS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.