Rupanya Presiden Joko Widodo bisa merasakan kelelahan juga. Setelah melewati dua pekan yang sangat padat, Presiden Jokowi menginginkan ada jeda sejenak, beristirahat penuh di hari libur.
Dari Jumat (3/11) hingga Jumat (17/11) ini, Presiden Jokowi nyaris tidak memiliki waktu penuh untuk istirahat. Selama dua pekan terakhir, Presiden Jokowi memang disibukkan dengan berbagai aktivitas sebagai kepala negara dan pemerintahan sekaligus kepala keluarga.
Sebagai kepala keluarga, mantan Wali Kota Surakarta itu sibuk menyiapkan pernikahan putri satu-satunya, Kahiyang Ayu dengan M Affif Bobby Nasution. Meski pernikahan baru digelar pada 8 November di Solo, Jawa Tengah, Presiden sudah berada di Solo sejak 3 November.
Selama dua pekan terakhir, Presiden Jokowi memang disibukkan dengan berbagai aktivitas sebagai kepala negara dan pemerintahan sekaligus kepala keluarga.
Beberapa jam setelah pesta pernikahan usai, Jokowi sudah berada di Istana Kepresidenan Jakarta. Kamis (9/11) pagi, ia memberikan anugerah gelar pahlawan nasional untuk empat tokoh bangsa di Istana Negara, Jakarta. Sore harinya, Jokowi sudah berada di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, untuk menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Keesokan harinya, pagi-pagi benar Jokowi memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selang satu jam kemudian, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sudah berada di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma untuk memimpin upacara pemberian nama pesawat N219 produksi PT Dirgantara Indonesia dan Lapan. Pesawat karya anak bangsa itu ia beri nama Nurtanio.
Bukannya beristirahat, dari Halim, Presiden didampingi Ibu Iriana langsung bertolak ke Vietnam. Selama lima hari, Presiden Jokowi berada di luar negeri untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Danang, Vietnam, dan KTT Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Manila, Filipina.
Pada Selasa malam, dari Manila Presiden yang menumpang pesawat kepresidenan bertolak ke Manado, Sulawesi Utara. Pada Rabu pagi, Presiden menghadiri pembukaan Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar di Manado.
Sesampainya di ibu kota negara, Presiden tak langsung beristirahat di Istana Bogor. Presiden ngantor di Istana Merdeka sambil menunggu agenda pembukaan Rapat Kerja Nasional IV Partai Nasdem di Kemayoran. Presiden hadir di lokasi Rakernas Partai Nasdem pukul 19.00-21.30.
Kamis kemarin, Presiden juga masih tetap bekerja. Ia menerima para pengurus pusat dan daerah Al Irsyad Al Islamiyah serta para kepala suku dari seluruh Indonesia pada pagi-siang hari. Kemudian pada sore-petang, Presiden memimpin rapat terbatas membahas pengembangan 10 Bali baru serta implementasi pendidikan vokasi.
Padatnya aktivitas selama dua pekan itu rupanya bisa juga membuat Presiden lelah. Kamis pagi kemarin, di hadapan para pengurus Al Irsyad Al Islamiyah, Jokowi menceritakan padatnya aktivitas selama dua pekan terakhir.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersyukur mendapatkan waktu untuk jeda sejenak di Istana Bogor. Sebab, sepanjang hari kemarin, ia tak perlu beraktivitas ke luar Istana Bogor. Para pengurus pusat dan daerah Al Irsyad Al Islamiyah pun rela pembukaan Muktamar dilakukan di Istana Bogor.
Kamis pagi kemarin, di hadapan para pengurus Al Irsyad Al Islamiyah, Jokowi menceritakan padatnya aktivitas selama dua pekan terakhir.
”Saya sangat berterima kasih atas kehadiran bapak/ibu sekalian di Istana Bogor ini sehingga saya ada jeda sedikit untuk bernapas. Karena sejak mantu di Solo lari ke Vietnam, lari ke Filipina. Kemarin (Rabu) juga sampai Manado 01.30 dini hari, paginya menghadiri acara di Manado karena saya sudah janji. Sampai di sini tadi malam (Rabu malam) masih dengan Nasdem,” ujarnya.
Dengan suara serak, Presiden menyampaikan akan mengambil waktu libur di hari Minggu untuk beristirahat. ”Dua hari lagi hari Minggu. Saya akan gunakan untuk sedikit beristirahat, bernapas sedikit. Sehari cukup,” kata Presiden.
Meski merasa lelah, Presiden tak juga mengambil jeda. Jumat pagi ini Presiden menghadiri sarasehan nasional di Gedung Dewan Perwakilan Daerah di Senayan, Jakarta. Selain itu, ia juga akan kembali terbang, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dengan suara serak, Presiden menyampaikan akan mengambil waktu libur di hari Minggu untuk beristirahat.
Kegiatan Jokowi memang selalu padat. Setiap kunjungan kerja ke daerah, ia menghadiri minimal empat agenda dalam satu hari. Baru kali ini Presiden menyampaikan keinginannya untuk beristirahat, mengambil jeda sejenak dari berbagai aktivitas. Ternyata, Presiden juga bisa lelah, sama seperti manusia pada umumnya. Presiden juga manusia!