Dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/12), Hamas menyebut pemindahan kedutaan itu adalah serangan serius atas Jerusalem oleh AS. Pemindahan itu, lanjut Hamas, juga akan jadi alasan bagi Israel untuk terus meng-Yahudi-kan Jerusalem dan mengusir orang Palestina dari kota itu.
Intifada adalah gerakan perlawanan massal orang Palestina terhadap Israel. Mereka menggunakan aneka senjata, termasuk batu dan ketapel, untuk menyerang pasukan dan warga Israel. Intifada terakhir meletus pada 2000 setelah pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon mendatangi Masjid Al-Aqsa. Dalam gerakan perlawanan itu, sedikitnya 3.000 orang Palestina dan 1.000 warga Israel tewas.
Kantor Kepresidenan Palestina menyatakan, pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan menghancurkan proses perdamaian. Setelah buntu sejak 2014, AS berusaha kembali menjembatani perundingan Israel-Palestina. Presiden AS Donald Trump mengutus menantunya, Jared Kushner, untuk mengurus masalah itu.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyatakan, pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan memicu kekerasan dan ekstremisme. ”Kita menyaksikan sangat jelas tindakan itu tak punya landasan. Tindakan itu tak akan mendorong perdamaian. Pengakuan itu hanya menguntungkan Pemerintah Israel dan itu mengancam perdamaian,” kata Aboul Gheit.
Jerusalem diklaim sebagai ibu kota oleh Israel. Namun, Palestina juga akan menjadikan Jerusalem Timur sebagai ibu kota. Klaim itu merupakan salah satu penyebab perundingan damai Israel-Palestina selalu buntu.
Klaim Palestina, antara lain, disokong resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut Palestina merdeka beribu kota di sisi timur Jerusalem. Sementara parlemen Israel, Knesset, mengesahkan undang-undang yang menetapkan seluruh Jerusalem sebagai ibu kota Israel sejak 1980. Ketetapan itu dibuat 13 tahun sejak Israel menduduki seluruh Jerusalem pada 1967.
Rencana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Jerusalem sudah dicetuskan sejak 1995 saat AS mengesahkan UU yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan berencana menempatkan kantor kedutaannya di sana. Namun, Pemerintah AS menunda penerapan UU itu setiap enam bulan sejak UU itu disahkan.
Trump telah menandatangani penundaan itu sekali. Penundaan oleh Trump akan berakhir, Senin ini. Sampai sekarang, belum jelas sikap Trump soal rencana pemindahan itu. Trump dijadwalkan mengumumkan sikapnya sebelum Wakil Presiden AS Mike Pence bertolak ke Israel, pertengahan pekan ini.
Akan tetapi, Duta Besar AS untuk Israel David M Friedman pernah menyatakan, AS akan memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem. Selain itu, pekan lalu, salah seorang pejabat di Gedung Putih menyatakan, Trump cenderung mengumumkan pemindahan itu, pekan ini.
PBB dan banyak negara menolak mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Komunitas internasional juga menolak klaim Israel atas wilayah yang mereka duduki sejak mengalahkan negara-negara Arab dalam Perang 1967. (AFP/REUTERS/RAZ)