Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Bandung, Jawa Barat, dimulai Minggu (3/12) sekitar pukul 20.00 dan berakhir menjelang pukul 17.00 sehari setelahnya. Seluruh waktu padat terpakai dengan berbagai agenda.
Setiba di Bandung, Presiden mengunjungi pusat perbelanjaan Paris van Java. Untuk sebagian orang, jalan-jalan adalah waktu bersantai. Tetapi bersantai untuk Jokowi adalah membagi waktu dengan warga pengunjung yang ingin bersalaman, berfoto, atau berswafoto dengannya.
Kedatangan yang tiba-tiba keruan saja membuat semua grogi. Mulai dari petugas keamanan, pramuniaga, sampai warga biasa. ”Grogi banget. Mau senyum aja lupa, maklum ketemu idola,” tutur Lina, seorang petugas kebersihan di Paris van Java yang berhasil berfoto bersama Presiden.
Untuk sebagian orang, jalan-jalan adalah waktu bersantai. Tetapi bersantai untuk Jokowi adalah membagi waktu dengan warga pengunjung yang ingin bersalaman, berfoto, atau berswafoto dengannya.
Demikian juga Entis (28), yang kebetulan sedang berdinas di gerai Quicksilver saat Presiden Jokowi mencari sepatu, mengaku sedikit grogi, demam panggung lantaran banyak wartawan memotret, dan bangga bisa melayani Presiden. Namun, dia sedikit menyesal karena tak sempat berfoto bersama.
Minggu malam, Presiden Jokowi memang sempat membeli dua pasang sepatu skateboard merek DC dan satu celana. ”Beliau minta dipilihin yang kayak anak mudaan, jangan yang formal, gitu,” tutur Entis.
Senin (4/12), sembari meresmikan Jalan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja) dan meninjau pembangunan Kolam Retensi di Bale Endah, Presiden sudah mengenakan sepatu biru dongker berlis karet coklat itu. Ketika ditanya wartawan bagaimana sepatu baru itu, Presiden pun menunjukkan dengan melompat. ”Enak, udah dipakai loncat gitu lho,” ujarnya sambil tersenyum.
Saat agak tenang hanyalah waktu makan. Minggu malam, misalnya, Presiden dan rombongan sempat mencoba makanan nostalgia ala gerai Sagoo. Kerupuk banjur yang renyah dengan asam manis pedas sambal kacang di atasnya menjadi pembuka.
Selain itu, tahu gimbal berupa tahu goreng dengan gimbal (semacam peyek) udang dan telur goreng berkuah petis khas semarang menjadi menu makan malam.
Selain berhenti makan siang di Rumah Makan Manjabal II dan menunaikan shalat dhuhur di Masjid Al Fath, Soreang, Bandung, selingan lainnya adalah ngopi di Kafe Sejiwa, Jalan Progo 15, Kota Bandung. Secangkir latte dengan ramuan Sejiwa yang terdiri dari kopi sumatera, kolombia, dan etiopia disajikan untuk Presiden.
Selain itu, barista Irma Purnama Roseta menyeduh kopi flores red bourbon dengan metode V60 untuk Presiden.
Presiden pun membuat video blog, menunjukkan Irma yang menyeduh kopi dan mempromosikan kopi Indonesia. ”Saya meyakini brand-brand lokal kita akan bisa bersaing dengan brand internasional. Rasanya tidak kalah,” tuturnya.
Menikmati Bandung untuk Presiden Jokowi berarti tetap bermanfaat. Dengan vlog-nya, Presiden tentu berharap kopi Indonesia semakin disuka di dalam negeri dan semakin populer di luar negeri.
Tak hanya itu, dia mengapresiasi keahlian barista dan budaya minum kopi yang kini menjadi gaya hidup. Sejalan dengan itu, Presiden tentu ingat banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan, meremajakan kebun kopi, sawit, karet, dan lainnya. Tanpa itu, tak akan ada kopi sedap dihasilkan dari kebun-kebun di pelosok Indonesia.