logo Kompas.id
Kesetaraan Jender Masih...
Iklan

Kesetaraan Jender Masih Sebatas Isu

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Meski sudah jadi agenda global, bahkan masuk target ke-5 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals /SDGs), hingga kini kesetaraan jender masih sebatas menjadi isu hangat dalam ruang-ruang diskusi dan pidato-pidato seremoni. Kenyataannya, dalam praktik di lapangan, terutama di dunia kerja, ketimpangan jender masih terjadi.Hal ini mengemuka dalam Diskusi Jejak Kesetaraan di Dunia Kerja yang digelar Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dan Sekolah Jurnalisme Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Kamis (7/12) malam, di Jakarta.Diskusi menampilkan pembicara Puspita Wulandari (Staf Ahli Pajak Kemenkeu), Bondet Yudaswarin (Kasubdit Fasilitas dan Kesejahteraan Kementerian Tenaga Kerja), Lita Anggraini (Koordinator Nasional JALA PRT), Jacqueline Tuwanakotta (Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia), Kokok Herdianto Dirgantoro (CEO Opal Communication), dan Bambang Eko Subiantoro (Aliansi Laki-laki Baru). Posisi penting Forum itu menyorot bagaimana minimnya peluang perempuan untuk menduduki jabatan puncak di tempat bekerja, baik di pemerintahan maupun swasta, dibanding kaum pria. Meski mempunyai kemampuan yang sama, bahkan lebih dari laki-laki, tidak mudah perempuan meraih posisi penting di tempat kerjanya. Untuk mewujudkan kesetaraan jender saat ini, perlu langkah afirmatif. Beberapa pembicara mengungkapkan, di sejumlah tempat kerja, untuk menduduki jabatan yang setara dengan laki-laki, perempuan dituntut harus memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih dari laki-laki. Ketidakadilan jender juga terus terjadi. Jacqueline mencontohkan, di BUMN Garuda Indonesia, ada kebijakan tentang pensiun 36 tahun bagi pramugari dan pramugara, padahal pada usia itu mereka masih produktif di dunia kerja. "Pasar domestik masih melihat pramugari harus cantik, langsing, pramugara harus kekar, tak boleh gendut. Jadi, yang dinilai hanya tubuhnya," ujarnya.Wakil Dewan Pembina IBCWE Agus Yono Reksoprodjo, mewakili Ketua Dewan Pembina IBCWE Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan, upaya mencapai kesetaraan jender di dunia kerja menghadapi sejumlah tantangan. Kondisi ini terjadi di antaranya karena adanya kebijakan perusahaan yang tak sensitif jender dan tidak adanya penyediaan fasilitas pendukung perempuan untuk berkembang. "Adapun faktor eksternal dalam bentuk norma atau pandangan yang cenderung men-subordinasi perempuan," kata Agus. (SON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000