JAKARTA, KOMPAS — Mengawali kegiatan pada Senin (11/12) pagi ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan kepada 15 kota yang masuk kategori Peringkat Kota Cerdas Indonesia.
Meski begitu, diharapkan penghargaan bukan menjadi tujuan utama para pemimpin daerah, melainkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat.
Penghargaan Kota Cerdas Indonesia diserahkan Wapres Kalla di Istana Wapres di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin pagi.
Lima belas kota yang mendapat penghargaan terdiri dari kota besar dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa, kota sedang berenduduk 500.000-1 juta jiwa, dan kota kecil berpenduduk kurang dari 500.000 jiwa.
Sebanyak 15 kota yang mendapat penghargaan terdiri dari kota besar dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa, kota sedang (penduduk 500.000-1 juta jiwa), dan kota kecil (berpenduduk kurang dari 500.000 jiwa).
Kota besar yang masuk kategori kota cerdas Indonesia adalah Surabaya, Bandung, Semarang, Bekasi, dan Tangerang Selatan.
Adapun kategori kota sedang yang mendapat penghargaan adalah Denpasar, Binjai, Manado, Yogyakarta, dan Kediri. Sementara kota kecil yang masuk kategori kota cerdas antara lain Magelang, Sawahlunto, Bontang, Tual, dan Bukittinggi.
Predikat kota cerdas diberikan setelah tim melaksanakan rangkaian survei dan kajian kesiapan kota cerdas terhadap 93 kota di Indonesia.
Inisiator Kota Cerdas Indonesia, Suhono Harso Supangkat, menjelaskan, predikat kota cerdas diberikan setelah tim melaksanakan rangkaian survei dan kajian kesiapan kota cerdas terhadap 93 kota di Indonesia.
Ada sejumlah indikator yang harus dipenuhi agar sebuah kota dapat disebut sebagai kota cerdas, seperti kemampuan dalam mengelola sumber daya secara efektif dan efisien, serta ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar.
Dalam kesempatan itu, Wapres Kalla memberikan selamat kepada 15 kota yang mendapatkan penghargaan dan predikat kota cerdas Indonesia. ”Saya sampaikan selamat bagi para penerima,” tuturnya.
Kalla juga mengingatkan, hendaknya penghargaan bukanlah tujuan utama para pemimpin pemerintah kota. Hal yang terpenting adalah hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Wapres Jusuf Kalla mengingatkan, hendaknya penghargaan bukanlah tujuan utama para pemimpin pemerintah kota. Hal terpenting adalah hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Meski begitu, Kalla juga mengingatkan, hendaknya penghargaan bukanlah tujuan utama para pemimpin pemerintah kota. Hal yang terpenting adalah hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Setiap tahun, kata Kalla, banyak kota yang mendapatkan penghargaan, termasuk penghargaan sebagai kota cerdas. Namun, kenyataannya, masih banyak persoalan kota yang belum terselesaikan. Bukan hanya banjir, melainkan juga pengelolaan sampah, sanitasi, dan pelayanan masyarakat.
Dengan demikian, menurut Kalla, hal yang terpenting bukanlah seberapa banyak kepala daerah mengumpulkan penghargaan atau piala, melainkan meningkatkan pelayanan masyarakat. Pemerintah daerah harus bisa memenuhi layanan infrastruktur dasar bagi masyarakat.