Pukulan Telak bagi PM Rajoy
Jumlah pemilih yang memberikan suara mencapai rekor baru, yaitu 82 persen dari sekitar 5,5 juta pemilih yang terdaftar.
Dari 135 kursi parlemen yang diperebutkan, tiga partai pro-kemerdekaan meraih 70 kursi atau lebih dua kursi dari persyaratan untuk menjadi mayoritas. Namun, dibandingkan pemilu 2015, hasil itu berkurang dua kursi.
Di kubu pro-kemerdekaan, partai pimpinan Carles Puigdemont, yang lari ke Belgia, meraih 34 kursi. Partai ERC pimpinan Oriol Junqueras, yang kini ditahan, meraih 32 kursi, sedangkan partai anarkis CUP meraih 4 kursi. Berbeda dengan pemilu 2015, kali ini partai-partai pro-kemerdekaan tidak bergabung dalam satu aliansi.
Partai peraih suara terbesar justru kubu pendukung persatuan Spanyol, Ciudadanos, pimpinan Ines Arrimadas, yang namanya sedang meroket. Ciudadanos meraih 37 kursi dan merupakan partai persatuan yang pertama kalinya menjadi yang terbesar di Catalonia.
Partai Perdana Menteri (PM) Rajoy, Partai Rakyat, mengalami kekalahan telak dari 11 kursi pada pemilu 2015 menjadi tinggal 3 kursi. Adapun Partai Sosialis meraih 17 kursi dan partai Catalonia in Common (CC) meraih 8 kursi. Total kubu pro-persatuan meraih 65 kursi.
”Pemerintahan Spanyol telah dikalahkan. Mariano Rajoy telah mendapat tamparan di pipi dari Catalonia,” ujar Puigdemont dari Brussels, Belgia.
Meski demikian, Ines Arrimadas juga mengklaim kemenangan sebagai partai terbesar di Catalonia. ”Kekuatan pro-separatisme tidak akan bisa lagi mengklaim bahwa mereka mewakili suara seluruh rakyat Catalonia. Kita akan terus berjuang untuk bisa hidup berdampingan dengan damai, berjuang untuk mempertahankan kewarasan, dan mengupayakan Catalonia bagi seluruh warga Catalonia,” papar Arrimadas.
Tawarkan dialog
Puigdemont, Jumat (22/12), menawarkan usulan pertemuan dengan PM Rajoy untuk membicarakan krisis politik di Catalonia. Kepada wartawan di Brussels, ia menyatakan bersedia bertemu Rajoy di Brussels atau di lokasi lain di Uni Eropa,
”Untuk alasan yang sangat jelas, saya bersedia bertemu di wilayah UE selama tempat itu bukan bagian dari negara Spanyol,” kata Puigdemont. Ia juga bersedia pulang ke Spanyol asalkan dijamin akan menjadi pemimpin baru di Catalonia.
Pengamat Catalonia, Andrew Dowling dari Universitas Cardiff, menilai, kemenangan kubu kemerdekaan tak berbeda dengan tahun 2015. Saat itu, mereka menguasai mayoritas kursi parlemen, tetapi bukan dalam jumlah suara. Porsi suara yang diperoleh ketiga partai pro-kemerdekaan adalah 48 persen atau kurang dari separuh total suara.
Hal yang belum dapat dipastikan sekarang ialah pihak yang akan menerima mandat untuk membentuk pemerintahan. Partai Arrimadas memang menjadi pemenang, tetapi tak mampu meraih mayoritas.
Jika parlemen kemudian meminta kubu pro-kemerdekaan membentuk pemerintahan, negosiasi di antara partai-partai ini tidak akan mudah mengingat perpecahan yang terjadi pada krisis politik lalu. Berbeda dengan Oriol Junqueras dan delapan anggota parlemen yang menghadiri persidangan di Madrid dan kemudian ditahan, Puigdemont beserta empat pejabat Catalonia lari ke Belgia untuk mencari perlindungan.
Persoalan terbesar adalah memilih siapa yang akan menjadi pemimpin Catalonia.
Pasar bursa Spanyol, kemarin, anjlok sekitar 1,5 persen setelah hasil pemilu Catalonia dimenangi kubu pro-kemerdekaan. Hal ini diyakini akan memperpanjang ketidakpastian politik.
Mata uang euro juga melemah terhadap dollar AS setelah hasil pemilu Catalonia terbaca oleh para pialang saham.
Jerman menyerukan kepada Catalonia untuk melakukan rekonsiliasi dan menghormati konstitusi Spanyol. ”Kami berharap perpecahan yang terjadi saat ini di antara warga Catalonia bisa diatasi dan masa depan bersama bisa ditemukan oleh semua kekuatan politik di Spanyol,” ujar juru bicara Pemerintah Jerman, Ulrike Demmer. (AP/AFP/REUTERS/MYR)