logo Kompas.id
Memopulerkan Karya Sastra
Iklan

Memopulerkan Karya Sastra

Oleh
BERNANDO J SUJIBTO
· 6 menit baca

Usaha karya sastra menjadi populer atau bisa dinikmati secara populus (people, masyarakat luas) tentu saja tidak harus berasal dari sastra populer. Karya sastra populer menjadi populer sudah menjadi barang biasa, tetapi karya sastra serius kemudian menjadi populer akan memantik diskusi yang menarik dalam konteks kajian kebudayaan kita secara umum. Tetapi naifnya, usaha memopulerkan karya sastra masih belum menjadi strategi dan ikhtiar serius bagi bangsa dan negara besar ini, dan kecenderungannya, karya-karya sastra yang sangat berbobot dan ditulis oleh sastrawan besar—seperti Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, Abdul Muis, Budi Darma, YB Mangunwijawa, dan WS Rendra untuk menyebutkan beberapa—belum menjadi bagian dari populus, dan bahkan cenderung terasing dari keseharian masyarakat Indonesia. Bagaimana memopulerkan karya sastra yang secara teknik ataupun tema ditulis dengan kualitas maksimal dan menonjol tetapi dibaca dan dikenal secara luas oleh masyarakat?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin masuk terlibat dalam diskusi kategorisasi karya sastra antara karya populer dan (sastra) serius. Sebenarnya, dua ranah tersebut sedikit rumit ditelusuri dan dibuktikan secara ilmiah di mana letak populer dan di mana pula kadar serius dalam karya sastra. Meski para pengkaji kesusastraan dari dunia akademik telah menemukan formulasi untuk menjustifikasi perbedaan keduanya, pada satu titik tertentu (misalnya dalam aspek tema) akan susah dipastikan kadar serius tidak karya sebuah sastra.

Apakah fiksi yang ditulis tema-tema populis dan sehari-hari misalnya tentang minum kopi, misteri orang hilang, pembunuhan, nasib percintaan dua anak manusia, atau cara mendidik anak dan disampaikan dengan santai dan akrab kemudian bisa diklaim sebagai karya sastra populer? Ataukah prosa yang menulis tema-tema kemanusiaan tentang kehancuran dan keburaman sejarah, tentang tragedi sebuah bangsa korban perang tetapi ditulis dengan teknis sederhana, gaya bahasa yang ringan dan akrab juga dianggap sebagai karya sastra populer?

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000