Penyanyi indie, Danilla Riyadi (27), seolah terhipnotis oleh waktu yang telah berlalu. Ia merasa nyaman dengan tahun 2017 yang telah memberikannya keleluasaan berkarya lewat album Lintasan Waktu.
Danilla, idola para hipster, kini sedang dalam posisi ternyaman sebagai seniman. Lintasan Waktu, album keduanya yang dirilis akhir Agustus lalu, merepresentasikan kenyamanan dan keegoisannya dalam berkarya. Ia memproduksi album ini bersama produser album pertama, Lafa Pratomo dan Aldi Nada Permana. Hampir semua materi dari 10 lagu di album itu ditulis oleh dirinya.
”Album ini lebih mencerminkan karakter gue karena yang menulisnya gue sendiri. Jadi, secara interpretasi lebih dapat. Isinya terasa lebih dewasa,” tutur Danilla seusai tampil dalam sebuah pertunjukan musik di Kalibata City, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12).
Danilla seolah bertransformasi, yaitu dari sosok gadis remaja yang direpresentasikannya dalam album pertamanya, Telisik, kini menjadi wanita yang lebih dewasa. ”Warna di Telisik lebih manis. Kalau sekarang (Lintasan Waktu) bittersweet (suka-duka),” ujar penyanyi asal Jakarta ini menceritakan perbedaan warna dari kedua albumnya itu.
Danilla lebih suka menyebut album barunya itu bernuansa sendu ceria ketimbang suka-duka. Kedua kata itu memang kontradiktif. Di satu sisi, para penonton akan sedih berjamaah ketika mendengar Danilla bernyanyi. Namun, setelah habis lagu itu, biasanya Danilla akan merundung para pendengarnya. Namun, itu hanyalah becandaan untuk membuat suasana lebih ceria.
”Itu maksud dari sendu ceria. Boleh kita sakit sedih bersama-sama, habis itu tertawa bareng-bareng lagi,” tutur Danilla kemudian.
Tidak seperti kebanyakan orang yang antusias menatap tahun baru, Danilla justru menoleh ke belakang. Ia takut dengan waktu yang berlalu, momen-momen indah yang tidak bisa diputar ulang kembali. Lintasan Waktu merepresentasikan kegalauannya pada waktu, termasuk kecemasan pada hari tua.
Itu semua terlihat pada lagu-lagunya, antara lain ”Ikatan Waktu Lampau” dan ”Kalapuna”. ”Gue emang bermasalah dengan waktu. Giliran mau cepat, jadi lama. Eh, giliran ingin lama malahan jadi cepat. Namun, waktu juga yang menandakan adanya kehidupan,” kata Danilla kemudian.
Danilla kini tengah mencoba berdamai dengan waktu, tahun 2017 yang akan berakhir dalam hitungan jam. Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah pada tahun baru nanti ia akan kembali mendapat momen berkesan, hal yang sulit dilupakan. (DD06)