JJAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo akan mengunjungi lima negara di Asia Selatan pekan depan. Kunjungan ke Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan ini secara umum fokus pada kerja sama ekonomi.
Kunjungan dimulai dengan Sri Lanka pada 24-25 Januari yang dilanjutkan dengan India. Di India, selain menghadiri Asean-India Summit, Presiden Joko Widodo juga melihat Republic’s Day Parade.
Hari nasional India ini memperingati disahkannya konstitusi India pada 26 Januari 1950. Adapun dua hari nasional lain di India adalah hari kemerdekaan India yang diperingati setiap 15 Agustus dan hari lahir Mahatma Ghandi pada 2 Oktober.
Setelah menghadiri peringatan hari nasional India tersebut, Presiden bertolak ke Pakistan, lalu pada 27 Januari ke Bangladesh. Pada hari terakhir perjalanan, Presiden berkunjung ke Kabul, Afghanistan.
Kunjungan kelima negara ini, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri bidang ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1), akan fokus pada kerja sama ekonomi. Apalagi kesempatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi masih terbuka lebar.
Perdagangan antara Indonesia dan negara-negara ini pun cukup besar. Retno mencontohkan, Indonesia mengekspor 400 gerbong kereta api ke Bangladesh dalam dua tahun berturut-turut. Hal ini diharap bisa dikembangkan di negara-negara lain, selain juga investasi Indonesia.
Kelima negara dinilai potensial karena setidaknya tiga dari lima negara tersebut adalah negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar. India, misalnya, berpenduduk 1,3 miliar jiwa, sedangkan Pakistan berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa dan Bangladesh lebih dari 165 juta jiwa.
Di sisi lain, ujar Retno, diplomasi kemanusiaan dan diplomasi perdamaian juga akan dibawa dalam kunjungan tersebut. Apabila waktu memadai, Presiden Joko Widodo juga mungkin mengunjungi pengungsi asal Provinsi Rakhine, Myanmar.
Adapun di Afghanistan, Presiden Joko Widodo akan menindaklanjuti permintaan Presiden Ashraf Ghani agar Indonesia membantu peace building yang diupayakan di negara tersebut. Hal ini disampaikan Presiden Ghani dalam kunjungannya ke Indonesia pada April 2017.
Selanjutnya, Indonesia sudah menindaklanjuti dengan mengirim Menlu Retno ke Kabul dan pertemuan Konsil Tinggi untuk Perdamaian dengan ulama-ulama Indonesia di Jakarta dan kunjungan ibu negara Afghanistan awal Desember lalu.
Khusus di India, Presiden Joko Widodo akan menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit yang sekaligus merayakan 25 tahun hubungan India dengan organisasi negara-negara Asia Tenggara ini.
Acara ini akan terdiri atas dua sesi, yaitu sesi retret dan sesi pleno. Dalam kunjungan ke India ini, Presiden Joko Widodo sekaligus akan mengundang Perdana Menteri India Narendra Modi agar berkunjung ke Indonesia.