Sopir Angkot Terimbas
Dengan penutupan jalan itu, angkot yang beroperasi mulai dari kawasan Stasiun Tanah Abang harus memodifikasi rute. Angkot yang lewat di kawasan itu antara lain M09, M08, dan JB 03. ”Sejak jalan ditutup, penumpang makin turun. Imbasnya, pendapatan kami ikut turun,” ujar Simbolon.
Ia mengatakan, rata-rata pendapatan sopir angkot per hari sekarang Rp 50.000. Sebelum penutupan jalan, pendapatan mereka Rp 70.000-Rp 80.000.
Selain itu, sopir angkot harus menghadapi petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang sombong. Para sopir meminta dishub menghitung lagi jumlah angkot yang beroperasi.
Meri (33), pengemudi angkot M08 trayek Tanah Abang-Kota, mengatakan, para pengemudi angkot trayek via Tanah Abang lainnya seperti JP03A Karet-Roxy dan M10 Tanah Abang-Jembatan Lima juga sepakat untuk tidak beroperasi sore kemarin.
Menurut Meri, pihaknya berencana melanjutkan unjuk rasa pada Selasa ini. ”Ya, kalau bisa, sampai Jalan Jati Baru bisa dibuka lagi sepanjang hari untuk mikrolet,” katanya ketika ditemui di depan Stasiun Tanah Abang.
Para pengemudi mikrolet M08 trayek Tanah Abang-Kota memilih memarkirkan kendaraan mereka di depan Stasiun Tanah Abang. Belasan mikrolet biru terparkir di badan jalan. Untuk beberapa saat, bus transjakarta Tanah Abang Explorer kesulitan berputar balik di bawah jalan layang Tanah Abang karena jalan yang menyempit.
Taryono (42), pengemudi mikrolet M08, mengatakan, demonstrasi dan mogok itu merupakan usaha untuk meminta pemerintah provinsi memberikan kembali rute trayek mereka yang terkena imbas penataan pedagang kaki lima.
Berdasarkan pantauan Kompas, beberapa mikrolet M09 trayek Tanah Abang-Kebayoran Lama dan M11 Tanah Abang-Meruya tetap beroperasi. Hal ini mengundang protes pengemudi mikrolet M08 yang sedang berkumpul di depan Stasiun Tanah Abang. Para pengemudi mikrolet M08 meneriaki pengemudi mikrolet M09 dan M11 untuk tidak menaikkan penumpang di Jalan Jati Baru.
Taryono mengatakan, seharusnya semua angkutan umum yang terdampak penataan pedagang kaki lima kompak melakukan aksi mogok operasi. ”Kalau semuanya melakukan mogok operasi, dampaknya akan terasa sampai pemprov,” kata Taryono.
Aksi mogok ini membuat warga kesulitan mencari angkot menuju tempat tinggal mereka. Yadi (48) tidak bisa pulang menuju tempat tinggalnya di daerah Roxy akibat tidak tersedianya angkot JP03A dari Tanah Abang.
”Ya, bagaimana lagi, mungkin perlu dipikirkan penataan yang lebih baik oleh pemerintah,” kata Yadi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan mengajak para sopir bicara baik-baik.
”Kami paham aspirasinya dan nanti kami coba bicarakan. Yang penting, ini adalah masa transisi. Kalau masa transisi belum mencapai keseimbangan baru, keseimbangan baru itu selalu ada penyesuaian-penyesuaian. Nanti kami lihat. Jangan buru-buru, ya,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya belum membahas soal penutupan jalan ini saat bertemu dengan perwakilan sopir angkot yang berunjuk rasa.
Dalam pertemuan itu, pihak operator dan sopir angkot mengadukan tiga hal, yakni sikap anggota dishub, jumlah angkot yang beroperasi, dan modifikasi trayek. Permasalahan itu akan dibahas Selasa pagi ini.
Andri menambahkan, pihaknya akan membuat tim kecil pada Selasa pagi. Tim terdiri dari dinas perhubungan dan operator M03, M08, M09, dan M10.
”Jadi kami betul-betul meng-compare data sehingga kami tahu berapa sebetulnya armada yang diizinkan untuk beroperasi di kawasan tersebut,” katanya.
Pembahasan hari ini bisa dituangkan dalam bentuk berita acara. ”Berita acara itu menjadi panduan anggota dishub di lapangan, juga untuk para sopir. Dengan demikian, apabila terjadi penindakan dari kami, sudah sama-sama tahu SOP (prosedur standar operasi) yang sama-sama dibuat,” ujar Andri.
Di tempat terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra meminta Pemprov DKI Jakarta membuka lagi Jalan Jati Baru Raya yang ditutup untuk pedagang kaki lima. Halim mengungkapkan hal tersebut menanggapi pemogokan angkot jurusan Tanah Abang. Halim menyebutkan, pemogokan angkot itu merupakan salah satu dampak penutupan Jalan Jati Baru Raya.
Minggu depan, Halim akan menyerahkan hasil kajian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kepada Gubernur DKI Jakarta. ”Salah satu rekomendasi adalah fungsi jalan itu dimaksimalkan. Berpihak kepada rakyat kecil dengan memberikan tempat berjualan yang layak, tetapi tak melanggar aturan,” katanya.
Ia menambahkan, fungsi jalan adalah untuk kendaraan, bukan untuk pedagang kaki lima. Jalan harus dibuka kembali untuk kendaraan.
Becak
Mengenai rencana Gubernur DKI Jakarta melegalkan becak di perkampungan, Halim mengatakan, rencana tersebut membutuhkan kajian pemerintah daerah karena sudah ada peraturan yang melarang becak beroperasi di Jakarta.
Menurut Halim, dari sisi sosiologis, kebijakan tersebut dapat menyebabkan urbanisasi dari luar Jakarta. Diharapkan, becak hanya berlaku di tempat wisata atau permukiman yang tidak terjangkau angkutan.
”Jangan sampai masyarakat dari luar Jakarta masuk karena becak diberi kesempatan. Benar-benar harus dikaji. Sementara warga Jakarta tidak mendapat kesempatan meningkatkan taraf hidupnya,” ujarnya. (HLN/WAD/DD17)