Sejumlah surat kabar di Inggris, Rabu, menyebutkan Conte masih akan bersama Chelsea saat menghadapi West Bromwich Albion pada laga Liga Primer pekan depan. Hingga Rabu kemarin, manajemen Chelsea juga tidak mengadakan pertemuan khusus untuk membahas wacana pemecatan Conte.
Rumor mengenai pemecatan Conte itu semakin ramai dibicarakan, terutama setelah Chelsea takluk dari Watford, 1-4, Selasa lalu. Kekalahan ini merupakan kekalahan kedua beruntun setelah pada laga sebelumnya tim berjuluk ”The Blues” itu dikalahkan Bournemouth, 0-3. Kekalahan di dua laga tersebut menjadi masalah besar karena Watford dan Bournemouth merupakan klub papan tengah dan Chelsea merupakan juara bertahan Liga Inggris.
Kekalahan dari Watford dan Bournemouth itu lanjutan dari inkonsistensi The Blues pada musim ini. Dengan memenangi 15 dari 26 laga musim ini, Chelsea baru mengumpulkan 50 poin. Mereka tertinggal 19 poin dari Manchester City yang masih kokoh di peringkat pertama.
Melihat klasemen sementara Liga Primer itu, kans Chelsea untuk kembali mempertahankan gelar sudah tertutup. Namun, Chelsea masih bisa berjuang untuk mempertahankan posisi empat besar.
Sementara itu, dua pekan lagi, The Blues akan menghadapi Barcelona pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions. Pekan depan, Chelsea juga menghadapi Hull City pada laga babak kelima Piala FA.
Penggantian pelatih yang dilakukan sebelum laga-laga penting itu dikhawatirkan justru memperburuk keadaan. Pelatih baru masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan tim.
Apalagi Chelsea kini punya jeda waktu sepekan untuk beristirahat sebelum menghadapi West Bromwich. Para pemain juga mendapat jatah libur selama tiga hari. Jeda waktu ini bisa dimanfaatkan Conte dan pemainnya untuk memulihkan tenaga serta menjernihkan pikiran.
Dukungan pemain
Terkait hubungannya dengan para pemain, Conte sering dikabarkan menimbulkan ketegangan dengan para pemain. Penyebab utamanya adalah porsi latihan yang diberikan Conte terlalu berat dan sikap Conte sendiri terlalu keras.
Namun, para penggawa Chelsea saat ini justru membela Conte. Mereka bersuara agar pelatih yang mempersembahkan trofi Liga Inggris musim 2016-2017 itu tidak menjadi satu-satunya pihak yang disalahkan atas krisis ini.
”Sebaliknya, para pemain seharusnya bisa melihat diri sendiri. Pemain harus ikut mengambil tanggung jawab atas situasi sekarang,” kata bek Chelsea, Gary Cahill. Mantan bek Aston Villa dan Bolton Wanderers ini menilai Conte sudah melakukan tugasnya dengan sangat luar biasa.
Hal yang harus dilakukan Chelsea saat ini adalah tetap tenang. ”Memang menyakitkan jika menderita kekalahan seperti ini, tetapi kami harus tetap kuat,” kata Cahill.
Bek Chelsea lainnya, Cesar Azpilicueta, optimistis timnya bisa segera bangkit. Chelsea masih punya tiga target penting dan empat bulan untuk menyelesaikan target itu. ”Sebagai pemain, saya hanya ingin segera kembali berlatih dan bersiap untuk laga berikutnya. Penting untuk segera mendapatkan tiga poin dan kembali merasa percaya diri,” katanya.
Adapun kiper Chelsea, Thibaut Courtois, percaya Conte bisa membangkitkan timnya. Bahkan, Thibaut sampai memutuskan untuk tetap memperpanjang kontraknya bersama The Blues meski ia bercita-cita membela Real Madrid.
”Saya sepakat untuk bertemu kembali (dengan pihak Real) pada Februari ini. Namun, saya masih punya kontrak di Chelsea sampai 2019 dan saya akan bertahan,” kata kiper asal Belgia itu.
Masalah lama
Para pemain tidak melihat ada yang salah dengan Conte. Namun, ada sejumlah persoalan di masa lalu yang memengaruhi cara kerja Conte. Persoalan itu terutama terkait ”kekuatan” Conte di klub.
Sebagai pelatih yang mampu mengantar Chelsea sebagai juara Liga Inggris pada musim pertamanya, Conte merasa punya kekuatan untuk menentukan transfer pemain. Namun, musim ini ia tidak memiliki itu.
Pada awal musim ini, Conte menyingkirkan Diego Costa dari skuad. Hal itu membuat pemilik Chelsea, Roman Abramovich, murka. Peristiwa itu semakin membuat Conte sulit terlibat dalam keputusan tim menentukan pemain yang akan dibeli atau dijual.
Conte memang mendapatkan sejumlah pemain bintang, tetapi saat ini justru kurang bersinar, seperti Alvaro Morata. Uniknya, Michy Batshuayi yang kurang bersinar di Chelsea kini justru bersinar setelah dipinjamkan ke Borussia Dortmund.(AFP/REUTERS/DEN)