Solok
Pukul 08.00 Sawah Solok
Areal persawahan luas ini menjadi ikon pariwisata baru yang dikembangkan Pemerintah Kota Solok. Sawah seluas 207 hektar itu terbentang di dataran yang rata, dari tepi jalan di pusat kota hingga ke kaki bukit nun jauh. Belum lama ini, Pemerintah Kota Solok memasang tanda tulisan ”Sawah Solok” berukuran besar dengan warna merah menyala di bagian tengah area persawahan yang kontras dengan hijaunya tanaman padi.
Penanda ini menjadi lokasi foto favorit pengunjung. Tak sedikit orang yang menepikan kendaraan untuk sekadar berfoto diri dengan latar belakang tulisan tersebut.
Berjalan di antara pematang sawah atau di atas saluran irigasi juga terasa menyenangkan. Tersedia beberapa bangunan yang disebut gaduang-gaduang, semacam gubuk di tengah sawah, yang bisa dipakai untuk duduk-duduk atau beristirahat setelah menjelajahi areal Sawah Solok.
Hamparan Sawah Solok juga sering menjadi tempat penyelenggaraan acara budaya, terutama yang terkait dengan tradisi pertanian yang kental di kawasan tersebut. Tradisi doa tulak bala, yakni doa agar sawah terhindar dari hama dan panen berhasil, juga acara basikakehroda basi, yakni perlombaan petani menjalankan mesin bajak, adalah beberapa di antaranya.
Pukul 11.00 Danau Singkarak
Sekitar 30 menit berkendara dari pusat Kota Solok, giliran bentangan Danau Singkarak yang menyapa. Nama danau ini diambil sebagai acara internasional tahunan balap sepeda, Tour de Singkarak, yang turut memopulerkan pariwisata di kawasan sekitarnya.
Danau ini berada di dua kabupaten. Selain Solok, tepian Danau Singkarak juga masuk wilayah Kabupaten Tanah Datar. Luasnya sekitar 1.000 hektar dan menjadi sumber air untuk pembangkit listrik dan pengairan sawah.
Air danau terlihat tenang, dengan perbukitan berdiri di latar belakangnya. Di beberapa tempat terdapat karamba tempat budidaya ikan. Ikan bilih disebut-sebut sebagai spesies ikan yang hanya hidup di danau ini dan menjadi kekhasan kuliner setempat. Sayangnya, penduduk sekitar menuturkan bahwa sekarang ikan bilih tak sebanyak dulu sehingga mereka memilih menanam bawang.
Di tepian danau terdapat juga areal persawahan yang subur. Padi menguning tanda musim panen segera tiba. Ke mana mata memandang, yang tersaji hanya keindahan.
Pukul 10.00 Danau Kembar
Dua danau, Danau Diatas dan Danau Dibawah, seakan menjadi tempat wajib bagi para wisatawan di Solok. Letak kedua danau itu berdekatan dan jika dilihat di ketinggian tampak serupa. Berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, keindahan dan kesejukan menjadi daya tarik utama tempat ini.
Berkendara dari pusat Kota Solok sekitar 50 menit melewati jalan berkelok-kelok, kita akan sampai di Danau Dibawah. Air danau tampak sangat tenang, dikelilingi bukit-bukit. Kedalaman danau ini ditaksir lebih dari 800 meter. Tak tampak aktivitas apa pun di sekitar danau, selain beberapa sisi lerengnya yang digunakan warga untuk bercocok tanam.
Keindahan danau ini memang hanya bisa dinikmati dari atas. Dari tepi jalan yang bisa dilalui kendaraan, danau ini terlihat berada jauh di bawah.
Berbeda dengan Danau Diatas yang bisa dinikmati hingga menyentuh airnya. Di sekeliling danau dikembangkan menjadi tempat wisata meskipun belum maksimal. Ada semacam dermaga yang menjorok ke tengah danau, tempat favorit untuk berfoto ria.
Untuk memasuki kawasan ini pengunjung membayar Rp 5.000. Ada beberapa wahana permainan tetapi mangkrak dan perlu diperbaiki. Namun, menikmati keindahan Danau Diatas ini cukup hanya dengan berdiri dan menatap panorama di sekelilingnya.
Hanya beberapa ratus meter dari Danau Diatas, pencinta kopi bisa mampir di kompleks Masjid Ummi untuk menyeruput kopi solok, khas daerah ini. Hangatnya kopi mampu mengusir dinginnya angin yang bertiup.
Pukul 13.00Kebun Teh Alahan Panjang
Dari Danau Diatas, menyusuri jalan berkelok menurun kembali ke arah kota, terdapat hamparan kebun teh di kanan kirinya. Kebun Teh Alahan Panjang di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, ini membentang luas hingga ke kaki Gunung Talang dengan permukaannya yang naik turun mengikuti kontur tanah.
Perkebunan tersebut dikelola PT Perkebunan Nusantara VI. Di kebun teh ini, pengunjung bisa sekadar berhenti untuk memotret hamparan kebun teh yang indah atau berswafoto di antara pohon teh. Namun, ada pula aktivitas lain, seperti tea walk atau berjalan menyusuri kebun teh, cross country, dan memetik teh.
Udaranya dingin dan kadang-kadang hujan tiba-tiba turun disertai kabut. Kadang-kadang kita bisa menjumpai para pemetik teh yang tengah bertekun memetik pucuk daun teh.