CAPE TOWN, SENIN — Partai Kongres Nasional (ANC) Afrika Selatan, Senin (12/2), mulai bersidang menentukan nasib jabatan Presiden Jacob Zuma. ANC tampaknya siap menarik Zuma dari kursi jabatannya sekaligus mencari jalan terbaik bagi Zuma dan keluarganya yang tengah menjadi sorotan karena skandal korupsi mereka.
Ahli ilmu politik Collette Schulz-Herzenberg berpendapat, kemungkinan ANC akan menempuh dua cara, meminta Zuma melepas kursi presiden atau menarik mandat partai. Jalan pertama, kata profesor Universitas Stellenbosch ini, tidak akan mempermalukan presiden, sedangkan cara kedua lebih bersifat pemaksaan.
Pada hari Minggu, Ketua Partai ANC Cyril Ramaphosa mengatakan, badan eksekutif partai berencana bertemu untuk membahas nasib Presiden Zuma. Rakyat terus mendesak ANC dan meminta Zuma lengser. Dalam peringatan 100 tahun kelahiran Nelson Mandela, Ramaphosa mengatakan, penanganan nasib Zuma harus mempertimbangkan ketertiban sebagaimana diajarkan Mandela.
Menurut Ramaphosa, saat ini Komite Eksekutif Nasional tengah finalisasi, sebagaimana diharapkan oleh rakyat. Dalam kesempatan itu, Ramaphosa beberapa kali menyebut soal transisi kekuasaan.
Zuma sendiri sejak 4 Februari lalu tidak pernah lagi berbicara apa pun di depan publik. Zuma yang saat ini berusia 75 tahun telah memimpin Afrika Selatan sejak tahun 2009. Masa jabatannya akan berakhir pada pertengahan tahun 2019.
Zuma nyaris mengalami nasib yang sama dengan presiden sebelumnya, Thabo Mbeki, yang diturunkan pada tahun 2008, delapan bulan sebelum masa jabatannya selesai karena penyalahgunaan kekuasaan. Ketika itu ANC dipimpin Zuma.
Sudah bertemu
Pertemuan khusus yang dilakukan Partai ANC digelar setelah pembicaraan peralihan kekuasaan disepakati pekan lalu. Ketika itu, pertemuan dikabarkan berlangsung secara ”konstruktif”.
Kendati Zuma bisa menolak untuk turun, dia sudah kehilangan kepercayaan publik karena kasus yang pernah dihadapinya. Pada tahun 2016, dia dinyatakan bersalah atas kasus pajak rumah pribadinya.
Pada awalnya Zuma menyangkal, tetapi akhirnya dia bersedia membayar sekitar 500.000 dollar AS. Selain masalah korupsi, Zuma juga dihadapkan pada masalah ekonomi yang kini melilit Afrika Selatan. Di bawah kepemimpinan Zuma, pertumbuhan ekonomi Afsel melambat, sementara angka pengangguran semakin meningkat.
Belum diketahui sikap Zuma menghadapi tekanan publik dan partai yang memintanya mengundurkan diri. Jika dia menolak mundur, partai bisa mengajukan pengunduran dirinya lewat parlemen.
Jika hal ini terjadi, Wakil Presiden Cyril Ramaphosa untuk sementara akan menggantikannya sampai majelis nasional memilih presiden baru dalam 30 hari.