JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Singapura optimistis kerja sama sektor pariwisata kedua negara semakin meningkat. Singapura akan membuka rute penerbangan dan pelayaran ke tempat-tempat tujuan wisata baru di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, kerja sama pariwisata adalah salah satu tema pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Dalam pertemuan pada Rabu (14/2), di Jakarta, Indonesia dan Singapura ingin pariwisata kedua negara sama-sama berkembang.
”Ada pelayaran (kapal pesiar) Genting Dream Singapura-Surabaya-Bali sejak Desember 2017,” ujar Retno seusai pertemuan.
Indonesia dan Singapura setuju untuk mengembangkan wisata bahari. Karena itu, selain pelayaran kapal pesiar, Indonesia dan Singapura juga menjajaki pengembangan marina di Banyuwangi, Jawa Timur. Marina dikembangkan PT Pelindo 3. Selain itu, akan dibuat pula pelatihan bagi pemandu kapal pesiar.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gde Ngurah Swajaya mengatakan, ada penjajakan untuk dua rute penerbangan baru dari Singapura. Menurut rencana, akan dibuka penerbangan ke Belitung dan Danau Toba yang merupakan bagian dari 10 Bali Baru atau tujuan wisata utama Indonesia yang sedang dikembangkan pemerintah. ”Promosinya gencar sekali agar wisatawan tidak hanya mengunjungi Bali,” ujarnya.
Selama ini, hampir seluruh pelancong dari Singapura masuk ke Indonesia melalui Kepulauan Riau. Setiap tahun sedikitnya 1 juta pelancong Singapura bertandang ke Batam, Tanjung Pinang, dan Bintan. Sebagian dari mereka masuk ke Indonesia dengan kapal layar pribadi.
Kawasan industri
Selain pariwisata, Retno dan Vivian juga membahas sejumlah kerja sama ekonomi lain yang digagas Indonesia. Mereka antara lain membahas soal kawasan industri Kendal, Jawa Tengah.
Sebanyak 36 perusahaan berkomitmen untuk berinvestasi di sana. Nilainya mencapai 475 juta dollar AS (Rp 6,5 triliun). Kawasan industri Kendal seluas 2.700 hektar itu mulai dibangun pada November 2016 dan digarap bersama oleh Jababeka (Indonesia) dengan Sembawang Corp (Singapura).
Untuk menunjang pengoperasian kawasan itu, Politeknik Singapura tengah membangun pusat pelatihan kerja di lokasi tersebut. ”Sekarang sudah 77 persen selesai,” kata Retno.
Pertemuan itu juga membahas soal peluang ekonomi digital. Indonesia-Singapura akan membuat jembatan digital di Batam, Kepulauan Riau. Jembatan itu akan dioperasikan Maret 2018.
Retno dan Vivian membahas pula soal perpajakan. Indonesia dan Singapura sedang membahas soal pajak berganda. Negosiasi untuk masalah itu direncanakan berlangsung tahun ini. (RAZ)